3 Kesalahan Pemula WordPress yang Bikin Website Mudah Diretas

Kesalahan Pemula WordPress

SANTRI DEVELOPERWordPress adalah salah satu platform paling populer untuk membangun website tanpa harus menguasai bahasa pemrograman. Tak heran jika banyak pemula memilih WordPress untuk membuat website.

Sayangnya, banyak WordPress Developer pemula hanya belajar dari video YouTube tanpa pemahaman mendalam, sehingga sering melakukan kesalahan yang berdampak besar pada performa dan keamanan website.

Berikut ini adalah kesalahan yang sering pemula lakukan, saat menggunakan WordPress untuk membuat website:

1. Terlalu Banyak Menggunakan Plugin

Memasang plugin memang bisa mempermudah pekerjaan. Namun, terlalu banyak plugin justru memberatkan kinerja website.

Sebagian pemula memasang plugin untuk hal-hal sepele, padahal plugin multifungsi seperti Elementor atau menggunakan fitur bawaan WordPress bisa lebih efisien.


Solusinya, gunakan plugin seperlunya saja. Manfaatkan kombinasi Elementor, Gutenberg Editor, dan bantuan AI tools (seperti ChatGPT) untuk membuat elemen-elemen seperti formulir, sticky header/footer/sidebar, atau tombol chat WhatsApp. Jika memungkinkan, pelajari sedikit HTML, CSS, atau gunakan prompt AI untuk membuat kode ringan sesuai kebutuhan.

Kesalahan pemula WordPress yang selanjutnya adalah tidak menyadari, bahwa link login default WordPress (domainanda.com/wp-admin) sangat mudah hacker tebak. Ini menjadi pintu masuk terbesar bagi serangan brute force.

Solusinya gunakan plugin keamanan seperti WPS Hide Login, atau WP Ghost untuk mengubah URL login admin menjadi lebih aman. Selain itu, aktifkan limit login attempts dan tambahkan autentikasi dua faktor (2FA). supaya terhindar dari kesalahan pemula WordPress

Baca Juga : Meningkatkan Keamanan Website: Panduan Praktis untuk Mengamankan Situs Anda

3. Menggunakan Template dan Plugin Bajakan

Lebih lanjut lagi, pembelian template dan plugin bajakan dari penjual tidak resmi yang menawarkan harga murah. Biasanya telah dimodifikasi plugin bajakan dengan skrip berbahaya, yang mengandung malware atau backdoor. Sehingga membuka celah besar bagi peretas.

Risiko dan dampaknya website bisa disusupi virus dan spam link (terutama link judi). Sering mengalami error dan tidak bisa diupdate. Tidak ada support resmi dari pembuat plugin.

Solusinya, hindari membeli dari penjual tidak resmi. Beli hanya dari developer original atau platform resmi seperti Themeforest, Codecanyon, TemplateMonster, atau langsung dari website plugin/theme itu sendiri.

Penutup

WordPress memang menjadi solusi cerdas bagi mereka yang ingin memiliki website, tanpa harus belajar coding secara mendalam. Namun sebagai pemula perlu memahami dasar-dasarnya dengan benar agar bisa membangun website yang berjalan cepat, aman, dan profesional serta terhindar dari kesalahan pemula WordPress.

Pelajari dari sumber terpercaya, gunakan plugin resmi, dan hindari jalan pintas seperti menggunakan versi bajakan. Kesalahan kecil di awal bisa berdampak besar pada keamanan, performa, dan reputasi website Anda.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan seputar WordPress Developer Pemula

1. Di mana tempat terbaik untuk membeli plugin dan tema WordPress resmi?

Tempat terbaik untuk membeli plugin dan tema WordPress resmi adalah melalui situs resmi pengembangnya, seperti ThemeForest, Elegant Themes, atau Codecanyon. Anda juga bisa membeli langsung dari dashboard WordPress jika menggunakan fitur premium bawaan. Hindari membeli dari marketplace yang tidak menjamin keaslian produk.

2. Apa risiko menggunakan plugin atau tema bajakan?

Menggunakan plugin atau tema bajakan sangat berisiko. Bisa saja menginstal malware, virus, atau backdoor yang membuka akses bagi peretas. Selain itu, pengguna tidak akan mendapatkan update resmi maupun dukungan teknis, sehingga keamanan dan performa website bisa terganggu.

3. Apakah bisa membuat website yang aman hanya dengan plugin gratis?

Ya, bisa membuat website yang aman dengan plugin gratis, asalkan memilih plugin terpercaya dari repositori resmi WordPress dan tidak memasang terlalu banyak plugin. Gunakan plugin keamanan seperti Wordfence, Limit Login Attempts, atau WP Hide untuk perlindungan dasar.

4. Berapa jumlah plugin ideal untuk sebuah website WordPress?

Jumlah plugin ideal tergantung pada kebutuhan situs. Namun, sebaiknya hanya menginstal plugin yang benar-benar dibutuhkan. ringan dan cepat biasanya hanya menggunakan 5–15 plugin yang sudah dioptimasi.

Melansir dari domainesia.com merekomendasikan jumlah plugin aktif antara 20 hingga 30 untuk blog standar atau website bisnis . Namun, kualitas plugin lebih penting daripada kuantitasnya. Pastikan plugin yang digunakan berkualitas dan tidak memberatkan kinerja situs.

5. Apakah harus bisa coding untuk jadi WordPress Developer?

Tidak harus. Banyak WordPress Developer sukses tanpa kemampuan coding mendalam, karena WordPress menyediakan editor visual seperti Elementor. Namun, memahami dasar HTML, CSS, dan sedikit JavaScript atau PHP bisa sangat membantu ketika ingin melakukan kustomisasi lebih lanjut.

Share Artikel :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *