SANTRI DEVELOPER – Akhir-akhir ini sering viral tentang berita petani sayur, dan buah yang membuang hasil panennya, karena harga pasaran yang tidak masuk akal.
Bahkan terbaru, peternak sapi yang membuang ratusan ton susu sapi segar ke sungai. karena pabrik pengolahan susu lebih memilih susu impor daripada susu lokal.
Perilaku tersebut tidaklah benar dalam Islam karena termasuk perilaku yang mubazir (sia-sia), dan menyebabkan kekufur nikmat pada Makanan. Simaklah ulasan mengenai Kufur Nikmat pada Makanan berikut ini.
Pengertian Kufur Nikmat pada Makanan
Kufur nikmat adalah perilaku tidak bersyukur atas pemberian Allah Subhanahu wa ta’ala. Orang yang memiliki sifat kufur nikmat adalah orang yang kurang pandai bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Luqman ayat 12:
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِۗ وَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ ١٢
Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu, ‘Bersyukurlah kepada Allah! Siapa yang bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Siapa yang kufur (tidak bersyukur), sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji’.”
Kufur Nikmat pada Makanan bisa disebabkan oleh perilaku mubazir. Mubazir juga adalah perilaku sia-sia (boros) atau mengbambur-hamburkan harta benda yang dimiliki, termasuk makanan.
Padahal diluar sana, masih banyak orang-orang yang kelaparan, tidak punya uang, tidak mampu membeli makanan apapun, bahkan memakan makanan sisa dari tempat sampah. Kemudian, sisi lain masih banyak pula orang-orang kufur nikmat pada makanan.
Allah SWT telah jelas melarang perilaku mubazir dalam surat Al-Isra’ ayat 26-27:
وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا [26] اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا [27])
Artinya: “Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada) orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. [26]. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. [27].”
Bahaya Kufur Nikmat pada Makanan
Melansir dari kumparan.com ada empat bahaya dari perilaku kufur nikmat yaitu:
1. Hati yang Mati
Orang yang memiliki sifat kufur nikmat cenderung tidak menghargai nikmat yang diberikan kepadanya dalam bentuk apapun. Hatinya seakan-akan mati, karena tidak adanya rasa syukur, dan keberkahan atas nikmat-nikmat Allah.
2. Istidraj dari Allah
Agama apapun termasuk Islam tentunya mengajarkan untuk senantiasa bersyukur. Bersyukur pula adalah bentuk terima kasih atas apa yang telah diberikan.
Orang yang kufur nikmat Allah SWT berikan istidraj dengan segala kenikmatan yang tidak syukuri, kenikmatan tersebut akhirnya dapat menjadi azab yang pedih.
3. Mendapatkan Azab
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
|| BACA JUGA: Tren Mukbang: Bagaimana Menurut Ajaran Islam, Yuk Simak
4. Ancaman Neraka
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗٓ اِلٰى عَذَابِ النَّارِۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ١٢٦
Artinya: “Ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan (hasil tanaman, tumbuhan yang bisa dimakan) kepada penduduknya, yaitu orang yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari Akhir.” Dia (Allah) berfirman, “Siapa yang kufur akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
Kesimpulan
Mubazir pada makanan dapat menyebabkan kufur nikmat. Kedua perilaku tersebut merupakan perilaku tercela, dan tentunya akan mendatangkan kemurkaan Allah SWT. Agar terhindar dari kedua perilaku tersebut dapat dari hal kecil, yaitu dengan bersyukur atas segala hal yang dimiliki