SANTRI DEVELOPER – Fenomena FOMO semakin marak terjadi, terutama di kalangan generasi muda seperti Gen Z. FOMO atau Fear of Missing Out adalah kondisi ketika seseorang merasa cemas atau khawatir akan kehilangan momen yang menyenangkan atau berharga oleh orang lain.
Menghadapi FOMO sangatlah penting, selain untuk menjaga keseimbangan emosional juga fokus kepada kebahagiaan diri sendiri.
Kemajuan teknologi dan digitalisasi telah memudahkan akses ke berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter. Hal ini mendorong rasa ingin tahu dan keinginan untuk terus mengikuti tren, bahkan sering kali menimbulkan kecemasan jika tidak ikut terlibat.
Agar terhindar dari dampak buruk FOMO, berikut adalah 5 langkah bijak menghadapi FOMO dan tren kekinian yang bisa kamu terapkan:
1. Sadari Pemicu FOMO
Kenali apa yang menyebabkan kamu merasa tertinggal. Apakah itu berasal dari kebutuhan nyata atau hanya tekanan sosial? Misalnya, saat teman-temanmu mulai memakai iPhone terbaru, kamu mungkin merasa harus memilikinya juga, meskipun ponsel yang kamu gunakan masih berfungsi dengan baik.
Dalam situasi seperti ini, tanyakan kepada dirimu: apakah benar ini kebutuhan, atau hanya keinginan sesaat karena ingin “terlihat keren”? Dengan menyadari pemicu ini, kamu bisa lebih bijak mengambil keputusan tanpa membebani keuangan sehingga bisa menghadapi FOMO dengan bijak.
2. Tetapkan Anggaran yang Realistis
Mengelola keuangan dengan menetapkan anggaran yang jelas sangat penting untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Buat daftar kebutuhan utama dan pisahkan dari keinginan semata.
Memilah antara kebutuhan dan keinginan membantu kamu lebih bijaksana dalam mengatur keuangan, sehingga terhindar dari pengeluaran impulsif yang hanya memberikan kepuasan sementara. Fokuslah pada prioritas, seperti menabung untuk pendidikan, investasi, atau kebutuhan mendesak lainnya.
3. Atur Penggunaan Waktu di Media Sosial
Langkah menghadapi FOMO selajutnya yaitu dengan menggunakan media sosial secara positif untuk mendapatkan manfaat yang lebih maksimal. Dari pada hanya menghabiskan waktu untuk scrolling tanpa tujuan, cobalah memanfaatkannya untuk hal-hal yang lebih produktif.
Belajarlah keterampilan baru, dengarkan podcast inspiratif, atau ikuti e-course yang sesuai dengan minat dan kebutuhanmu. Dengan demikian, media sosial tidak hanya menjadi tempat hiburan, tetapi juga sarana untuk mengembangkan potensi dan keterampilan.
4. Cari Kebahagiaan dalam Hal Sederhana
Seringkali, kita menemukan kebahagiaan sejati dalam hal-hal kecil yang biasanya kita abaikan. Hargailah momen sederhana bersama keluarga, teman, atau kerabat. Alih-alih sibuk mengejar tren, fokuslah pada hal-hal yang benar-benar bermakna.
Kebahagiaan terbesar sering kali datang dari momen-momen kecil yang dipenuhi cinta dan kehangatan, bukan dari barang atau tren kekinian.
|| BACA JUGA : Dampak Negatif Media Sosial untuk Kesehatan Mental, Hati-Hati
5. Bangun Rasa Percaya Diri
Belajarlah untuk merasa cukup dengan apa yang sudah kamu miliki. Nilai diri tidak ditentukan oleh barang bermerek atau tren yang sedang populer. Bangun rasa percaya diri dengan fokus pada kelebihanmu dan hal-hal yang benar-benar mencerminkan siapa dirimu.
Pilih lingkungan yang mendukung pertumbuhanmu secara positif, bukan yang hanya menuntut kesempurnaan penampilan. Dengan begitu, kamu bisa hidup lebih bahagia tanpa tekanan dari standar sosial yang tidak perlu.
Kesimpulan
Menghadapi FOMO dan tren kekinian memang tidak mudah, terutama di era digital seperti sekarang. Namun, dengan menerapkan 5 langkah bijak menghadapi FOMO, kamu dapat menikmati hidup tanpa terjebak dalam tekanan sosial.
Fokuslah pada prioritas, kelola keuangan dengan bijak, dan bangun rasa percaya diri yang kokoh. Dengan begitu, kamu akan mampu menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan sesuai dengan tujuanmu.