SANTRI DEVELOPER – Menjelang bulan Zulhijah, umat muslim yang melaksanakan ibadah haji, akan mempersiapkan dirinya dengan memahami rangkaian amalan yang harus dilaksanakan yakni ke enam rukun haji.
Hal apa saja yang mencakup rukun haji? Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai enam rukun haji yang harus di pahami oleh jemaah haji. Simak selengkapnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
Rukun haji adalah suatu amalan yang harus dilaksanakan saat ibadah haji dan tidak bisa diganti sekalipun dengan denda. Jika salah satu rukun terlewat maka haji tidak sah. Rukun haji tersebut yaitu, Ihram, wukuf di Arafah, tawaf Ifadah, Sa’i, Tahallul dan Tertib.
Melansir sahabat penggadaian.co.id enam rukun haji yang wajib dipahami bagi para jemaah dan dilakukan secara berurutan. Berikut penjelasannya:
1. Ihram
Rukun haji pertama adalah ihram dengan mengenakan kain ihram berwarna putih. Adapun jenis pakaian perempuan dan laki-laki berbeda.
Perempuan memakai pakaian putih menutupi seluruh aurat kecuali wajah dan telapak tangan. Sedangkan laki laki memakai dua kain putih yang tidak ada jahitan. Salah satunya terlilit pada pinggang sampai ke bawah lutut dan yang lainnya tersampirkan di bahu kiri.
Ketika memakai ihram, jemaah haji melafalkan niat haji berikut:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya berniat haji dengan berihram karena Allah subhanahu wa ta’ala.”
Setelah berniat, jemaah haji tidak melakukan beberapa kegiatan antara lain, memotong kuku, memangkas rambut, memakai wewangian, melakukan hubungan suami istri, membunuh hewan, melaksanakan akad nikah, serta menutup kepala bagi laki-laki.
2. Wukuf
Rukun haji kedua adalah wukuf, merupakan puncak ibadah haji dan berdiam diri di padang Arafah. Paling penting untuk memahami tata cara amalan ini. Agar terlaksana dengan khusyuk.
Wukuf adalah serangkaian ibadah yang berisi permohonan ampunan atas segala dosa kepada Allah SWT. Ibadah inilah yang membedakan pelaksanaan haji dan umrah, artinya ibadah umrah tidak ada wukuf.
Pada saat wukuf, jemaah memperbanyak ibadah seperti zikir dan doa mulai dari tergelincirnya matahari saat Zuhur pada tanggal 9 Zulhijjah sampai terbitnya fajar atau Subuh pada tanggal 10 Zulhijah.
3. Tawaf
Rukun haji ketiga adalah tawaf yaitu jalan kaki berkeliling Ka’bah sebanyak tujuh kali, memperbanyak doa, sejajar dengan Hajar Aswad dan posisi Ka’bah selalu di sebelah kiri jemaah.
Salah satu syarat sahnya tawaf adalah suci. Demikian bagi wanita haid hukumnya tidak sah karena ia sedang tidak suci atau termasuk hadas besar. Ketika tawaf, jemaah haji tidak boleh makan tapi boleh minum agar tidak dehidrasi selama berdesak-desakan saat tawaf.
4. Sai
Rukun haji keempat adalah sai, jalan-jalan kecil dari Safa ke Marwah sebanyak tujuh kali. Setiap perjalanan dari Safa ke Marwah terhitung satu kali perjalanan. Perjalanan ibadah sai berakhir di bukit Marwah.
Ibadah sai hukumnya sunah bagi jemaah yang suci. Namun, ibadah sai tetap sah apabila jemaah tidak suci. Hal ini berbeda dengan tawaf.
5. Tahallul
Rukun haji kelima adalah tahallul atau memotong dan mencukur rambut. Pelaksanaan tahallul ini menandakan telah selesainya rangkaian rukun haji.
Bagi laki-laki mencukur rambut hingga gundul. Sekurang-kurangnya rambut terpotong di sebelah kanan, kiri, dan tengah. Bagi perempuan memotong rambut sekurang-kurangnya tiga helai berukuran sepanjang jari.
6. Tertib
Rukun haji keenam adalah melaksanakan seluruh serangkaian ibadah dengan tertib.
Jika salah satu rukun tertinggal atau lalai melakukan rangkaian ibadah yang terlaksana secara berurutan, maka haji tidak sah.
|| BACA JUGA : Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Lengkap Niatnya
Demikianlah, enam rukun haji yang harus dipahami, nomor dua paling penting. Semoga dengan memahami amalan tersebut bisa meraih banyak keutamaan dan pahala yang melimpah dari Allah SWT, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Siti Laelatul Afifah