SANTRI DEVELOPER – Impulsive buying merupakan keinginan seseorang untuk membeli produk dalam jumlah yang banyak tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu manfaatnya.
Impulsive buying tidak selalu bersifat negatif. Namun, akan menjadi masalah jika sudah merugikan keuangan seseorang atau menyebabkan penumpukan barang yang tidak perlu.
Untuk mengatasi impulsive buying tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Perlu adanya strategi dan waktu untuk membentuk kesadaran dan kebiasaan membeli barang dengan kebutuhan atau kesadaran.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut 7 tips mengatasi impulsive buying yang bisa dicoba.
1. Membuat Daftar Belanjaan
Tips mengatasi impulsive buying yang pertama adalah membuat daftar belanjaan. Caranya bisa dengan mencatat list belanjaan di kertas atau di handphone.
Dengan tips ini, membuat seseorang dapat menghindari godaan impulsive buying yang tidak terencana.
2. Membatasi Akses E-Commerce
Tips kedua untuk mengindari perilaku impulsive buying adalah membatasi akses e-commerce.
Adanya tampilan yang menarik, rekomendasi produk yang muncul terus-menerus di laman utama, serta diskon yang cukup tinggi pada e-commerce bisa menjadi pemicu seseorang untuk melakukan impulsive buying.
Untuk itu, mari membatasi diri untuk mengakses e-commerce agar tidak terjadi perilaku impulsive buying.
3. Pertimbangkan Kembali Fungsi Barang
Tips selanjutnya adalah mempertimbangkan kembali fungsi barang yang akan dibeli. Cek kembali apakah barang tersebut memang barang yang dibutuhkan atau hanya sekedar keinginan semata.
Selain itu, tetapkan periode waktu untuk memutuskan membeli barang yang akan dibeli, misalnya selama 24 jam. Jangan lupa, untuk meminta pendapat teman atau keluarga agar bisa memberikan masukan dari sudut pandang yang lain.
Dengan begitu, tips ini dapat membantu mengurangi tindakan impulsive buying dan memberikan kesempatan untuk refleksi yang lebih matang.
4. Menentukan Batas Anggaran
Menentukan batas anggaran bisa mejadi tips yang efektif untuk mengatasi impulsive buying. Misalnya, dengan membuat rencana pengeluaran bulanan. Hal ini tentu membuat seseorang termotivasi untuk mengikuti rencana pengeluaran yang telah dibuat.
Tips ini bisa membuat seseorang mengerti keadaan finansialnya dengan lebih baik dan mengurangi dorongan untuk membeli barang yang tidak perlu.
|| BACA JUGA: Kenali 5 Penyebab Impulsive Buying, Yuk Simak
5. Memahami Batasan Self-Reward
Tips ini juga tak kalah pentingnya yakni mengetahui seberapa batasan dari self-reward atau penghargaan terhadap diri sendiri. Ingat, selalu tanamkan dalam diri bahwa hadiah terbaik tidak harus memboros-boroskan uang.
Self reward bisa berupa olahraga, meluangkan waktu untuk melakukan hobi,bahkan menonton film atau drama favorit.
6. Hindari Belanja dalam Keadaan Emosional
Tips selanjutnya adalah hindari belanja dalam keadaan emosional. Karena salah satu penyebab seseorang melakukan impulsive buying yakni adanya perasaan stres, sedih atau marah yang dapat mempengaruhi emosi seseorang.
Oleh karena itu, hindari akses e-commerce atau ke pusat perbelanjaan ketika kondisi emosi sedang tidak baik-baik saja.
7. Mengingat Penyesalan saat Terakhir Kali Melakukan Impulsive buying
Tips yang terakhir adalah mengingat penyesalan saat terakhir kali melakukan impulsive buying. Dengan begitu, hal ini dapat mengurangi godaan impulsive buying yang tidak terencana.
Kesimpulan
Itulah beberapa tips mengatasi perilaku impulsive buying. Ingat, setiap harinya akan ada kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Jadi, daripada membuang uang untuk belanja yang tidak perlu, mari menyimpan uang untuk kebutuhan di kemudian hari. Selamat mencoba.
Wallahu A’lam
Oleh Nurkamala Dewi