Adab Bergaul dengan Lawan Jenis Menurut Islam, Simak

Adab Bergaul dengan Lawan Jenis Menurut Islam

SANTRI DEVELOPER ā€“ Agama Islam membolehkan adanya interaksi yang baik antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai konteks sosial. Meski begitu, tetap terdapat adab bergaul dengan lawan jenis yang patut untuk dipatuhi.

Melansir dari riwaqalquran.com, berikut ini terdapat beberapa adab bergaul dengan lawan jenis menurut Islam:

1. Menundukkan Pandangan

Umat Islam berlainan jenis diperintahkan untuk selalu menjaga pandangan antara satu dengan yang lainnya. Selain itu, baik laki-laki ataupun perempuan juga diperintahkan untuk menjaga kesuciannya.

Sebagaimana tertulis dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala pada surat An-Nur ayat 30:

Ł‚ŁŁ„Ł’ Ł„ŁŁ‘Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁŠŁŽŲŗŁŲ¶Ł‘ŁŁˆŁ’Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų§ŁŽŲØŁ’ŲµŁŽŲ§Ų±ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ­Ł’ŁŁŽŲøŁŁˆŁ’Ų§ ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ų¬ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’Ū— Ų°Ł°Ł„ŁŁƒŁŽ Ų§ŁŽŲ²Ł’ŁƒŁ°Ł‰ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’Ū— Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŽ Ų®ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ų±ŁŒŪ¢ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲµŁ’Ł†ŁŽŲ¹ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ

Artinya: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

2. Tidak Berduaan Tanpa Mahram

Selanjutnya, laki-laki dan perempuan tidak boleh hanya berdua saja di tempat sepi. Apabila ingin bertemu harus tetap ada mahram yang mendampingi untuk menghindarkan dari perbuatan yang tidak baik.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berkata:

Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ®Ł’Ł„ŁŁˆŁŽŁ†ŁŽŁ‘ Ų±ŁŽŲ¬ŁŁ„ŁŒ ŲØŁŲ§Ł…Ł’Ų±ŁŽŲ£ŁŽŲ©Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽ Ų°ŁŁŠ Ł…ŁŽŲ­Ł’Ų±ŁŽŁ…Ł

Artinya: Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan perempuan kecuali dengan ditemani mahramnya,” (HR. Bukhari).

|| BACA JUGA: Saat Anak Perempuan Jatuh Cinta, ini Tips dalam Islam, Simak

3. Menghindari Perilaku yang Tidak Pantas

Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berperilaku sopan dan tahu etika. Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

 Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘ Ł„ŁŁƒŁŁ„ŁŁ‘ ŲÆŁŁŠŁ†Ł Ų®ŁŁ„ŁŁ‚Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ®ŁŁ„ŁŁ‚Ł Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁŠŁŽŲ§Ų”Ł

Artinya: “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki etika, sedangkan akhlak (etika) Islam adalah rasa malu,” (HR. Ibnu Majah).

4. Menghindari Kontak Fisik

Adab bergaul dengan lawan jenis berikutnya yaitu menghindari adanya kontak fisik atau saling bersentuhan. Hal ini sesuai dengan yang pernah Nabi lakukan ketika membaiat wanita.

Sebagaimana Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata:

Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽ Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŠŁŲØŁŽŲ§ŁŠŁŲ¹Ł Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŲ³ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŲØŁŲ§Ł„Ł’ŁƒŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł ŲØŁŁ‡ŁŽŲ°ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ų¢ŁŠŁŽŲ©Ł{ Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŲ“Ł’Ų±ŁŁƒŁ’Ł†ŁŽ ŲØŁŲ§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų¦Ł‹Ų§ }Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ³Ł‘ŁŽŲŖŁ’ ŁŠŁŽŲÆŁ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŠŁŽŲÆŁŽ Ų§Ł…Ł’Ų±ŁŽŲ£ŁŽŲ©Ł Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł…Ł’Ų±ŁŽŲ£ŁŽŲ©Ł‹ ŁŠŁŽŁ…Ł’Ł„ŁŁƒŁŁ‡ŁŽŲ§

Artinya: “Dari [Aisyah] radhiyallahu ‘anha berkata: ‘Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaiat wanita cukup dengan lisan (tidak berjabat tangan) dengan ayat ini; ‘Untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapunā€¦.’ sampai akhir (surat Al-Mumtahanah ayat 12)’, kata Aisyah: ‘Tangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sama sekali tidak pernah menyentuh wanita selain wanita yang beliau miliki (istrinya)’,” (HR. Bukhari).

5. Menutup Aurat

Laki-laki dan perempuan juga harus selalu mengenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat sesuai dengan ketentuan. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nur ayat 31:

ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ„Ł’ Ł„Ł‘ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†Ł°ŲŖŁ ŁŠŁŽŲŗŁ’Ų¶ŁŲ¶Ł’Ł†ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų§ŁŽŲØŁ’ŲµŁŽŲ§Ų±ŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ­Ł’ŁŁŽŲøŁ’Ł†ŁŽ ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ų¬ŁŽŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŁŠŁŲØŁ’ŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų²ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŖŁŽŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŲ¶Ł’Ų±ŁŲØŁ’Ł†ŁŽ ŲØŁŲ®ŁŁ…ŁŲ±ŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų¬ŁŁŠŁŁˆŁ’ŲØŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽŪ– ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŁŠŁŲØŁ’ŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų²ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŖŁŽŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ł„ŁŲØŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽŲŖŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ų§Ł°ŲØŁŽŲ§Ū¤Ł‰Ł•ŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ų§Ł°ŲØŁŽŲ§Ū¤Ų”Ł ŲØŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽŲŖŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ų§ŁŽŲØŁ’Ł†ŁŽŲ§Ū¤Ł‰Ł•ŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ų§ŁŽŲØŁ’Ł†ŁŽŲ§Ū¤Ų”Ł ŲØŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ł„ŁŽŲŖŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ų§ŁŲ®Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁˆŁ’ ŲØŁŽŁ†ŁŁŠŁ’Ł“ Ų§ŁŲ®Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁˆŁ’ ŲØŁŽŁ†ŁŁŠŁ’Ł“ Ų§ŁŽŲ®ŁŽŁˆŁ°ŲŖŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ł†ŁŲ³ŁŽŲ§Ū¤Ł‰Ł•ŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁˆŁ’ Ł…ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŽŲŖŁ’ Ų§ŁŽŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§ŁŽŁˆŁ Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§ŁŁˆŁ„ŁŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ų§ŁŲ±Ł’ŲØŁŽŲ©Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŲ¬ŁŽŲ§Ł„Ł Ų§ŁŽŁˆŁ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŁŁ’Ł„Ł Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲøŁ’Ł‡ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų¹ŁŽŁˆŁ’Ų±Ł°ŲŖŁ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŲ³ŁŽŲ§Ū¤Ų”Ł Ū–ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ¶Ł’Ų±ŁŲØŁ’Ł†ŁŽ ŲØŁŲ§ŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŁ„ŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ł„ŁŁŠŁŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŲ®Ł’ŁŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų²ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŖŁŁ‡ŁŁ†Ł‘ŁŽŪ— ŁˆŁŽŲŖŁŁˆŁ’ŲØŁŁˆŁ’Ł“Ų§ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų¬ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ų¹Ł‹Ų§ Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŁŁ’Ł„ŁŲ­ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ

Artinya: “Katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Muslim), atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.”

6. Menghindari Campur Baur

Pertemuan antara laki-laki dan perempuan juga sebaiknya tidak ada unsur campur baur tanpa adanya batas pemisah yang tepat. Dalam sebuah hadis, Nabi pernah membahas mengenai campur baur ini:

Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ„Ł ŁˆŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų®ŁŽŲ§Ų±ŁŲ¬ŁŒ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¬ŁŲÆŁ ŁŁŽŲ§Ų®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŽŲ·ŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŲ¬ŁŽŲ§Ł„Ł Ł…ŁŽŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŲ³ŁŽŲ§Ų”Ł ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ±ŁŁŠŁ‚Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł„ŁŁ„Ł†Ł‘ŁŲ³ŁŽŲ§Ų”Ł Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲ£Ł’Ų®ŁŲ±Ł’Ł†ŁŽ ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŁŠŁ’Ų³ŁŽ Ł„ŁŽŁƒŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲ­Ł’Ł‚ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ±ŁŁŠŁ‚ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ†Ł‘ŁŽ ŲØŁŲ­ŁŽŲ§ŁŁ‘ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ±ŁŁŠŁ‚Ł ŁŁŽŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŖŁ’ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ±Ł’Ų£ŁŽŲ©Ł ŲŖŁŽŁ„Ł’ŲŖŁŽŲµŁŁ‚Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¬ŁŲÆŁŽŲ§Ų±Ł Ų­ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‰ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų«ŁŽŁˆŁ’ŲØŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁŠŁŽŲŖŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‚Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¬ŁŲÆŁŽŲ§Ų±Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ł„ŁŲµŁŁˆŁ‚ŁŁ‡ŁŽŲ§ ŲØŁŁ‡Ł

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbicara saat berada di luar masjid, sehingga banyak laki-laki dan perempuan bercampur baur di jalan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda kepada kaum wanita: ‘Hendaklah kalian memperlambat dalam berjalan (terakhir), sebab kalian tidak berhak untuk memenuhi jalan. Hendaklah kalian berjalan di pinggiran jalan.’ Sehingga ada seorang wanita yang berjalan dengan menempel tembok, hingga bajunya menggantung tembok karena ia menempel tembok, (HR. Abu Daud).

Nah, itulah tadi adab bergaul dengan lawan jenis menurut Islam yang dapat menghindarkan dari timbulnya godaan hingga dosa.

Wallohu A’lam
Oleh Qomariah Dianti Sari

Share Artikel :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *