Bagaimana Cara Mengatasi Flu pada Kucing?

Bagaimana cara mengatasi flu pada kucing?

SANTRI DEVELOPER – Mengatasi flu pada kucing memang tidak mudah, butuh cara tersendiri untuk mengobati penyakit tersebut.

Bukan hanya manusia yang bisa terserang penyakit ini. Hewan mamalia yang imut ini juga rentan terkena penyakit flu.

Flu pada kucing tentu saja akan sangat mengganggu pernapasan dan membuat bersin terus menerus.

Ada banyak penyebab flu pada kucing, seperti alergi, infeksi bakteri, atau virus. Jika tak tertangani, tentunya penyakit ini akan mengancam kesehatan hewan peliharaan tersebut.

Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, influenza pada kucing termasuk penyakit ringan.

Beberapa gejala influenza pada kucing secara umum, yaitu bersin, batuk, demam, keluarnya cairan dari hidung atau mata, kekurangan energi, kehilangan selera makan, kejang, hingga kelumpuhan.

Jika penyakit tersebut bertambah parah, maka bisa mengakibatkan komplikasi lain, seperti pneumonia dan infeksi organ.

II BACA JUGA : 5 Jenis Ikan Molly dan Perawatannya, Pehobi Ikan Hias Merapat!

Lantas, bagaimana cara mengatasi flu pada kucing? Kenali lebih detail mengenai penyebab, penularan, serta cara pengobatannya berikut ini mengutip dari berbagai sumber.

1. Penyebab Flu pada Kucing

Kelompok bakteri atau virus bisa menyebabkan flu pada kucing. Misalnya, Herpesvirus, Calicivirus, serta Chlamydophila felis.

Calicivirus menimbulkan gejala khusus lainnya, seperti sariawan atau luka di dalam mulut. Selanjutnya, Herpesvirus dapat menyebabkan infeksi mata dan trakea (saluran pernapasan), luka pada tenggorokan, radang paru-paru, serta pneumonia.

Adapun Feline chlamydia adalah bakteri yang menyebabkan infeksi mata dan alat reproduksi, serta persendian.

Tips menangani flu kucing dengan gejala tersebut adalah dengan mencuci tangan saat ingin menyentuh si hewan peliharaan yang terserang penyakit agar infeksi tidak semakin parah.

2. Penularan Flu

Penyakit flu pada kucing tidak bersifat zoonosis alias bisa menular ke manusia. Penyakit ini hanya menular ke sesama kucing.

Pemilik tidak perlu takut tertular ketika mengatasi flu pada kucing dengan menyentuh kandang, peralatan makan, atau bulunya.

Penularan flu pada kucing bisa melalui udara, ingus, bak pasir, kandang, tempat makan dan minum, serta barang lainnya yang terkena bersin dari si anabul (anak bulu).

Solusi untuk mencegah penyebaran flu pada kucing adalah dengan berhati-hati ketika ingin menyentuh kucing yang lain.

3. Cara Mengatasi Flu pada Kucing

Jika menemukan gejala-gejala di atas, maka pemilik bisa membawa peliharaannya ke dokter hewan. Sebelum pergi ke klinik hewan, pemilik wajib melakukan pertolongan pertama di rumah.

Pertama, solusi untuk menangani flu kucing adalah dengan mengisolasinya terlebih dahulu. Lalu, pisahkan kucing yang terserang gejala di atas dengan hewan lainnya, termasuk peralatan makan, minum, serta kandang.

Selanjutnya, beri minum yang cukup supaya bisa menstabilkan suhu tubuh dan tidak dehidrasi (kekurangan cairan).

Jika nafsu makan berkurang, maka solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan memberikan makanan yang berbau tajam dan amis untuk meningkatkan nafsu makan kucing.

Pemilik hewan juga harus membersihkan kotoran mata dan hidung secara rutin, supaya kotoran tidak mengeras.

Seringkali, flu membuat hidung tersumbat. Untuk itu, perlu terapi uap panas untuk mengeluarkan ingusnya.

Solusi untuk mengobati flu kucing lainnya adalah dengan cara berjemur pada pukul 7-9 pagi dan berikan vitamin untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Menangani flu kucing memang tidak mudah, sehingga pemilik tidak bisa melakukan diagnosis sesuai dengan pendapat pribadi.

Jika sudah berupaya melakukan pertolongan pertama, tetapi tak kunjung sembuh, maka tidak ada cara lain untuk menangani flu kucing selain membawanya ke dokter hewan.

Penutup

Itulah beberapa penyebab, gejala, serta cara melakukan pertolongan pertama untuk mengatasi flu pada kucing.

Perlu diingat, pemilik sebaiknya tidak mendiagnosa penyakit tersebut sendiri. Butuh analisa dari dokter hewan untuk mendeteksi penyakitnya.

Pertolongan pertama di atas hanya berlaku untuk kucing yang nafsu makannya berkurang dan bisa bernapas dengan lancar.

Jika nafsu makan menghilang dan sulit bernapas, maka segera bawa ke dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut dan mendapatkan solusi penyembuhan.

Share Artikel :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *