SANTRI DEVELOPER – Di balik banyaknya manfaat yang didapat dari media sosial, berlebihan dalam menggunakannya juga dapat memberi dampak negatif bagi kesehatan mental.
Media sosial atau sosmed adalah jembatan komunikasi untuk berinteraksi antar sesama teman atau keluarga, tanpa harus bertatap muka.
Namun, jika tidak mengimbanginya dengan interaksi sosial secara nyata, efek buruknya dapat mengganggu kehidupan para pengguna.
Dampak Negatif Media Sosial Secara Berlebihan
Melansir dari helpguide.org, berikut beberapa dampak negatif media sosial pada kesehatan mental, jika digunakan secara berlebihan:
Ketidakpuasan Terhadap Hidup dan Penampilan Diri
Media sosial hanya memperlihatkan gambaran dari kehidupan atau penampilan, yang sudah dimanipulasi untuk menjadi lebih indah.
Pada umumnya, pengguna sosmed hanya membagikan momen-momen terbaik mereka. Jarang bagi mereka memperlihatkan momen terburuk yang dialami.
Meskipun sudah banyak yang mengetahui fakta ini, gambaran-gambaran tersebut masih akan memberikan perasaan insecure atau tidak percaya diri pada para .
Namun, kesadaran akan hal ini tidak mengurangi perasaan iri dan ketidakpuasan pengguna. Pengguna masih akan merasa hidup dan penampilannya tidak sebaik atau seindah orang lain.
FOMO (Takut Merasa Tertinggal)
FOMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan cemas dan takut akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya.
Rasa takut ketinggalan ini, mengacu pada perasaan atau anggapan bahwa orang lain lebih bersenang-senang atau menjalani kehidupan yang lebih baik.
FOMO akan membuat pengguna sosmed mengecek gadget nya setiap beberapa menit, untuk memeriksa update terbaru atau secara refleks menanggapi setiap notifikasi.
Bahkan jika sudah parah, seseorang yang mengalami FOMO akan memprioritaskan interaksi media sosial daripada hubungan di dunia nyata. Contohnya seperti,membuka gadget saat mengemudi atau mengorbankan tidur di malam hari.
Pemikiran ketinggalan akan suatu hal tertentu dapat memengaruhi kepercayaan diri, memicu kecemasan, dan memicu penggunaan yang lebih sering, hingga mencapai tahap ketergantungan.
Depresi dan Kecemasan
Manusia membutuhkan interaksi langsung untuk menjadi sehat secara mental. Berinteraksi langsung dengan orang yang peduli, dapat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati dengan cepat atau efektif.
Semakin pengguna memprioritaskan interaksi media sosial daripada interaksi langsung, semakin besar risiko untuk memperburuk gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi.
Semakin tinggi penggunaan media sosial, akan memunculkan perasaan FOMO, insecure, ketidakpuasaan diri dan terisolasi.
Hal akan berdampak negatif pada suasana hati pengguna dan memperburuk gejala depresi, kecemasan, dan stres.
Mengasingkan Diri
Saat merasa kesepian, tertekan, atau stress, seseorang lebih sering memilih menggunakan media sosial, sebagai cara untuk menghilangkan kebosanan atau merasa terhubung dengan orang lain.
Sebuah penelitian berjudul Study into Wellbeing and Social Media oleh University of Pennsylvania, menemukan bahwa penggunaan media sosial yang tinggi, justru meningkatkan rasa kesepian, bukan malah menguranginya.
Studi tersebut menemukan bahwa mengurangi penggunaan media sosial justru dapat membuat seseorang merasa tidak terlalu kesepian dan terisolasi. Serta, pengurangan penggunaanya dapat meningkatkan kualitas hidup.
Cyberbullying
Sekitar sepuluh persen remaja melaporkan pernah dirundung di media sosial dan banyak pengguna lain menjadi sasaran komentar kasar.
Platform sosmed seperti Twitter atau X dapat menjadi tempat penyebaran rumor, kebohongan, dan pelecehan yang menyakitkan. Hal ini dapat meninggalkan luka emosional jangka panjang.
|| BACA JUGA: Menjadi Pendengar yang Baik: Cara Menjadi Teman Curhat yang Nyaman
Narsis
Berbagi foto selfie dan berbagai macam pikiran terdalam di media sosial, dapat menciptakan keegoisan yang tidak sehat dan menjauhkan dari hubungan di dunia nyata.
Cara Mengurangi Efek Buruk Media Sosial
Untuk meningkatkan kesehatan mental, tidak perlu mengurangi penggunaan media sosial secara drastis atau bahkan tidak memakainya sama sekali.
Dalam penelitian yang sama dari University of Pennsylvania, mengurangi penggunaan media sosial selama 30 menit per hari menurukan tingkat kecemasan, depresi, kesepian, masalah tidur, dan FOMO secara drastis.
Selain itu, berikut beberapa tips untuk mengurangi dampak negatifnya:
- Ketahui dan batasi waktu penggunaan.
- Sadari dan ketahui motif atau mengapa kamu membuka sosmed.
- Habiskan lebih banyak waktu dengan temanmu di dunia nyata.
- Banyak bersyukur dengan beribadah, memberi waktu untuk refleksi dan membantu orang lain.
Itulah beberapa dampak negatif menggunakan media sosial secara berlebihan. Gunakan waktu dengan bijak dalam menggunakannya. Semoga bermanfaat.