Memahami Gangguan Kecemasan Sosial, Simak Selengkapnya

Memahami Gangguan Kecemasan Sosial, Simak Selangkapnya

SANTRI DEVELOPER – Gangguan kecemasan sosial merupakan salah satu penyakit mental yang mengakibatkan penderitanya mengalami ketakutan secara berlebihan terhadap segala situasi sosial. Gangguan ini bisa disebut sebagai fobia sosial atau social anxiety disorder.

Menurut situs healthline.com, gangguan ini mulai muncul sejak masa kanak-kanak hingga remaja. Mengingat pada masa tersebut terjadi ketidakstabilan hormon yang mempengaruhi emosinya. Hal ini, akan mempengaruhi pada perasaan cemas dalam dirinya.

Gangguan kecemasan dapat mengganggu aktvitas sehari-hari. Biasanya, penderita ini akan terjebak dalam perasaan khawatir dalam menjalani kehidupan yang melibatkan interaksi orang lain.

II BACA JUGA: Wajib Tahu, 6 Efek Begadang bagi Wanita, Nomor 5 Paling Fatal

Penyebab Gangguan Kecemasan Sosial

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab timbulnya gangguan kecemasan pada setiap individu. Mengutip dari halodoc.com, adapun penyebab dari fobia sosial, antara lain:

  1. Faktor Genetik (keturunan). Meskipun belum pasti, gangguan tersebut kemungkinan bisa terjadi secara turun-temurun melalui riwayat keluarga dengan kondisi yang serupa.
  2. Faktor Lingkungan. Setiap lingkungan memiliki suasana yang bervariasi, seperti sekolah, kerja, dan keluarga. Ketika lingkungan tersebut menciptakan peristiwa traumatis atau kenangan buruk, maka hal itu juga dapat berpotensi menciptakan rasa cemas yang berlebihan.
  3. Kinerja Otak. Rasa cemas selalu timbul dalam diri setiap orang. Hal ini tak lepas dari kinerja dari salah satu bagian otak yang bernama amygdala. Ketika amygdala terlalu aktif, maka seseorang akan mudah mengalami kecemasan sosial terhadap segala hal yang mengancam dirinya.

Gejala

Gejala kecemasan sosial sangatlah bervariasi, mengingat setiap orang memiliki sifat yang berbeda. Pada umumnya penderita fobia sosial memiliki beberapa gejala, seperti:

  1. Rasa takut dan khawatir dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
  2. Suka menghindar dari kegiatan yang melibatkannya untuk bersosialisasi.
  3. Cenderung pesimis dan overthinking terhadap suatu hal yang belum pasti terjadi.
  4. Merasa tidak percaya diri dan cenderung anti kritik.
  5. Mudah lelah, gugup, jantung berdebar, kepala terasa pusing, tubuh berkeringat, dan terlihat tegang.
  6. Mengalami serangan panik.

II BACA JUGA: Meningkatkan Fungsi Otak: Daya Ingat, Konsentrasi, Pemecahan Masalah, dan Kreativitas

Cara Mengatasi Kecemasan Sosial

Meskipun penyakit ini dapat mengganggu kehidupan penderitanya, ternyata ada metode tertentu dalam mengatasi gangguan kecemasan sosial. Berdasarkan buku Nggak Apa Kok Jadi Introvert, karya Marcella Ismanto, berikut cara mengatasinya:

  1. Berani Menghadapi Rasa Takut. Cara ini sangat penting memperlebar zona nyaman dalam berinteraksi di lingkungan sosial. Misalnya, cukup dengan menanyakan lokasi atau sekedar basa-basi kepada orang asing sehingga secara perlahan rasa cemas pun akan berkurang.
  2. Optimis. Sifat pesimistik sangat mengganggu seseorang dalam melakukan tindakan. Cobalah untuk tetap fokus pada tujuan awal dan mengabaikan spekulasi yang belum pasti kebenatannya. Tak lupa untuk menguatkan niat dan meyakinkan diri sebelum bertindak.
  3. Mindfulness. Ketika seseorang mengalami rasa cemas yang berlebih, maka akan mudah untuk mengalami overthinking. Dengan bersikap mindfulness, dapat membantunya untuk menenangkan diri dan melatih fokus terhadap situasi sekitar.
  4. Pendampingan. dalam mengurangi gejala kecemasan sosial secara lebih lanjut tentunya memerlukan pendampingan khusus, baik dari keluarga serta konsultasi dengan psikolog dan dokter.

Demikianlah, artikel terkait gangguan kecemasan sosial, baik dari mengenali gejaja, penyebab, dan tips mengatasinya. Semoga dengan adanya informasi ini bisa menjadi wawasan penting dalam memahami penyakit mental tersebut. Semoga membantu.

Share Artikel :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *