Investasi Rumah di Surga, Inilah 4 Keutamaan Sholat Dhuha

Investasi-Rumah-di-Surga-Melalui-Sholat-Dhuha

SANTRI DEVELOPER – Seorang muslim tentunya berlomba-lomba untuk memperoleh amalan sebanyak mungkin dalam hidupnya. Salah satu upayanya adalah melaksanakan ibadah sunnah seperti sholat dhuha, yang memiliki banyak keutamaan.

Sholat merupakan ibadah yang penting seorang muslim laksanakan dan termasuk pada rukun Islam yang kedua. Sholat wajib berjumlah lima waktu dalam sehari semalam, yaitu subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya. Selain sholat wajib, terdapat pula sholat sunnah yang dapat umat Islam amalkan seperti sholat dhuha.

Sholat dhuha dapat dilaksanakan mulai pagi hari setelah matahari terbit (pukul 7 pagi) hingga sebelum memasuki waktu dzuhur (sekitar jam 11 siang). Sholat ini dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, dengan ketentuan dua rakaat sekali salam.

Keutamaan Sholat Dhuha

Sholat dhuha menjadi ibadah sunnah yang memiliki berbagai keutamaan bagi siapapun yang melaksanakannya. Melansir dari hidayatullah.com, beberapa keutamaan dari melaksanakan sholat dhuha berikut di antaranya:

1.      Investasi Rumah di Surga

Dalam sebuah hadits, menunjukkan bahwa rutin melaksanakan sholat dhuha berarti seorang umat muslim telah berinvestasi untuk memiliki rumah di surga. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan sholat dhuha sebagaimana sabda beliau dalam sebuah hadits berikut:

مَنْ صَلَّى الضُّحَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْرًا مِنْ ذَهَبٍ فِي الْجَنَّةِ

Artinya: “Barang siapa sholat dhuha sebanyak dua belas rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga,” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

2.      Memperlancar dan Mencukupkan Rezeki Bagi Pelakunya

Keutamaan melaksanakan sholat dhuha salah satunya adalah Allah SWT akan mencukupkan rezeki bagi pelakunya, sebagaimana penjelasan pada hadits berikut:

عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ الْغَطَفَانِىِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Artinya: “Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: ‘Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu tinggalkan empat raka’at sholat di awal siang (sholat dhuha), maka hal itu akan mencukupimu di akhir siang (sore hari)’,” (HR Ahmad).

3.      Sebagaimana Bersedekah pada 360 Sendi di Badan Kita Sendiri

Mengerjakan sholat dhuha dapat memberikan manfaat berupa menyehatkan persendian dan pahala bersedekah. Sebagaimana terdapat dalam hadits berikut:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

Artinya: “Pada pagi hari, seluruh persendian dari setiap orang memerlukan sedekah. Maka setiap bacaan tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, setiap takbir (allahu akbar) juga sebagai sedekah, begitupun amar ma’ruf (menyuruh berbuat perkara baik) adalah sedekah dan nahi munkar (melarang perkara yang mungkar) adalah sedekah, dan semua itu (bersedekah kepada semua sendi itu) cukup dengan melaksanakan sholat dhuha sebanyak dua rakaat,” (HR Muslim).

4.      Bentuk Rasa Bersyukur atas Nikmat yang Allah SWT Berikan

Sebagai umat muslim, melaksanakan ibadah sunnah seperti sholat dhuha menjadi bentuk rasa bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan. Hal tersebut sebagaimana yang terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, beliau berkata:

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Artinya: “Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wasallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara supaya jangan aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, sholat dhuha, dan tidur dalam keadaan telah melaksanakan shalat witir,” (HR Bukhari).

Dengan melaksanakan sholat dhuha secara rutin, kita sebagai umat muslim tidak hanya memperoleh manfaat berupa kelancaran rezeki di dunia, tetapi sebagai bekal amalan di akhirat. Sebagaimana janji Allah SWT yang akan membangunkan rumah di surga bagi hamba-Nya yang istiqomah mengerjakan sholat dhuha.

Walahu’Alam
Oleh Sekariyanti Wilasasri

Share Artikel :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *