SANTRI DEVELOPER – Pada September 2021, Google memperkenalkan fitur continuous scrolling untuk penggunanya. Tetapi, kenapa Juni 2024 kemarin tampilan SERP kembali ke google pagination lagi (tampilan lama)? Mari bahas.
Sebelum lebih jauh mengulas penyebab, kenapa tampilan Search Engine Results Page (SERP) Google atau laman hasil pencarian, kembali ke pagination, kita bahas dulu dari awal.
Pertama yang perlu kita pahami adalah, waktu 2021 Google merilis fitur continuous scrolling atau kita sebut unlimited scroll, tujuannya agar pengguna bisa menelusuri hasil pencariannya dengan puas.
Dengan hasil pencarian yang unlimited scroll, tanpa harus ribet ngeklik halaman kedua, ketiga dan seterusnya, akan lebih mudah bagi pengguna untuk eksplorasi.
Lebih cepat bagi pengguna untuk menemukan konten-konten lain jika masih belum puas dengan hasil sebelumnya. Juga tidak memerlukan efforts untuk ngeklik halaman kedua, ketiga dan seterusnya.
Tampilan SERP seperti ini Google hadirkan untuk mobile ataupun desktop.

Tetapi, berselang waktu tiga tahunan, Google sudah menghapus fitur continuous scrolling atau unlimited scroll tersebut.
Apa Penyebab Tampilan SERP Kembali ke Pagination Lagi
Bicara tentang alasan di balik keputusan Google untuk mengembalikan fitur lama (pagination) dan mengeliminasi fitur terbaru (continuous scrolling), tak akan jauh dari kemaslahatan pengguna.
Setidaknya ada dua hal yang menjadj alasan kenapa Google mengembalikan ke SERP Pagination, versi Santri Developer, berikut:
Tidak Memberikan Kepuasan yang Besar bagi Pengguna
Menurut data, dan banyak juga pembahasan di kalangan praktisi SEO, bahwa fitur continuous scrolling, tidak memberikan dampak yang begitu signifikan.
Justru sebaliknya, akan membuat pengguna semakin kesulitan untuk memilah dan memilih informasi yang tampil dari hasil pencarian. Utamanya orang-orang dengan kefokusan yang rendah.
Sedangkan dengan pagination, memungkinkan pengguna untuk menavigasi hasil pencariannya. Mana dulu yang akan pengguna pahami, bagaimana menambah referensi hingga mengkomparasi.
Relevansi Konten yang Lebih Fokus untuk Pagination
Algoritma ranking Google mengedepankan konten yang berkualitas dan relevan serta betul-betul bermanfaat untuk pengguna.
Jika kita mencari sesuatu di Google, akan disajikan hasil pencarian berdasarkan konten yang paling oke menurut algoritma. Hasil teratas hingga ke bawah seterusnya, diurutkan berdasarkan ini.
Tetapi, dengan fitur continuous scrolling, memungkinkan penggunanya kesulitan untuk membedakan tingkatan konten, mana yang lebih relevan dengan kata kunci yang dicari dan mana yang tidak.

Dengan kembalinya sistem pagination, pengguna akan dapat memahami secara terpetakan, dari yang paling relevan menurut Google di halaman #1 nya, hingga laman kedua dan seterusnya.
Menertibkan Spam
Kita pernah membahas tentang konten spam yang berpotensi dapat hukuman turunnya ranking oleh Google dari halaman pertama.
Jika dulu sangat mudah untuk mengaku tampil di halaman pertama (meskipun urutan ke-30 atau lebih) padahal tidak terlalu relevan.
Maka dengan adanya pagination lagi, akan lebih menertibkan konten-konten yang ada, manakah yang paling berkualitas dan relevan untuk disajikan di halaman pertama dan manakah yang tidak.
Dampak SEO dari Tampilan SERP Pagination
Kembalinya penggunaan pagination berdampak besar pada situs-situs dengan peringkat rendah.
Continuous scrolling memberikan peluang lebih besar bagi situs-situs ini untuk ditemukan, bahkan jika mereka baru dan belum terkenal.
Namun, dengan pagination, peluang ini berkurang drastis karena pengguna jarang melanjutkan ke halaman kedua. Menurut Search Engine Journal, situs di posisi ke-10 hanya memiliki Click-Through Rate (CTR) sebesar 2,5%.
Jangan Khawatir, Masih Ada Harapan
Setelah mengetahui informasi ini, mungkin kita jadi kurang percaya diri dengan usaha optimasi SEO. Apalagj para praktisi atau agensi yang biasa menjanjikan kliennya tampil di halaman #1 Google.
Sebetulnya, tidak bagus menggaransi ranking saat memberikan penawaran jasa SEO. Hal ini karena SEO sangat adaptif dan terus update seiring waktu, dan ranking pun tidak selalu di atas.
Tetapi, kabar baiknya adalah, tampilan pagination ini hanya kembali di desktop bukan di mobile.
Jadi, kita masih bisa untuk menjadi di halaman pertama Google, yaitu di SERP Mobile atau HP.
Strategi Menghadapi Kembalinya Tampilan SERP Lama Berupa Pagination
Tidak ada yang awet soal ranking, apalagi algoritma Google sebagai entitas mesin pencari selalu berubah-ubah sesuai kebutuhan zaman.
Satu hal yang paling ampuh dan aman meskipun ada badai update algoritma SEO Google, adalah menerapkan SEO Awet dan Alami.
Caranya gimana? Tentu dengan mempelajari SEO secara rapi, bagus, disiplin, terstruktur dan dibimbing oleh yang berpengalaman.
Kabar baiknya, kalian berada di media yang tepat, karena Santri Developer memiliki kelas SEO intens lengkap full praktik dan real project, cuma seharga makan bareng, Rp150.000.
Kita akan belajar SEO mulai awal, sampai riset keyword, teknik SEO awet, hingga penugasan yang implementatif di kelas ini. Join dan kepoin DI SINI.