Keterampilan Hidup Penting yang Tidak Diajarkan di Sekolah, Simak

Berikut adalah 6 keterampilan hidup penting yang tidak diajarkan di sekolah

SANTRI DEVELOPER Ketika belajar di sekolah maupun universitas, orang-orang lebih cenderung berfokus pada materi pelajaran, agar bisa mendapatkan nilai yang baik. 

Sayangnya, menghabiskan waktu di sekolah dan universitas untuk sebatas memahami teori rupanya tidak cukup untuk bertahan hidup.

Ketika memasuki masa dewasa, sebagian orang tidak memiliki pemahaman akan dasar pengetahuan yang kuat mengenai cara menemukan kesuksesan hidup.

Penting bagi orang-orang untuk mempelajari keterampilan-keterampilan hidup yang berguna bagi masa depan, khususnya dari segi karier dan sosialisasi. Simak keterampilan-keterampilan hidup penting yang tidak diajarkan di sekolah berikut ini:

1. Melatih Kesadaran

Keterampilan hidup penting yang tidak diajarkan di sekolah pertama adalah melatih kesadaran diri, atau kerap kali disebut “mindfulness”.

Melatih kesadaran penuh dapat meningkatkan kemampuan berpikir, serta membantu seseorang untuk memahami dunia sekitar.

Mengutip dari yourtango.com, Pelatih Kesadaran, Case Kenny menyatakan bahwa sebagian orang menganggap kesadaran penuh sebagai alat untuk mengenal diri sendiri.

Selain itu, latihan kesadaran penuh juga melatih seseorang untuk lebih banyak mendengarkan kebutuhan diri sendiri.

Namun, mendengarkan saja tidaklah cukup. Seseorang juga harus melangkah maju dan berbicara kepada diri sendiri mengenai langkah selanjutnya.

|| BACA JUGA: Bukan IQ, Inilah 5 Kemampuan Penting agar Bisa Sukses 

2. Menafsirkan Emosi

Latihan menafsirkan emosi merupakan keterampilan hidup yang berguna di masa depan, meskipun tidak ada di kurikulum sekolah. Sebagian orang seringkali mengabaikan emosi sesungguhnya, khususnya ketika menghadapi situasi yang sulit.

Psikolog Nick Wignall mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk menangani emosi, bukan melawannya atau melarikan diri. 

Memahami perasaan atau emosi diri sendiri merupakan ciri kecerdasan emosional, serta batu loncatan untuk menerima sekaligus memvalidasi pengalaman emosionalnya.

3. Mengelola Perawatan Rumah Tangga

Perawatan rumah tangga sebenarnya merupakan dasar keterampilan hidup yang semua orang perlu kuasai, meskipun selama di sekolah tidak ada di kurikulum. Salah satunya seperti cara memperbaiki barang-barang di sekitar rumah. 

Kenyataannya jenis keterampilan ini sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, keran air yang bocor atau ubin yang retak. Menyewa seorang profesional tentu dapat menguras tabungan, ketimbang memperbaikinya sendiri.

Walaupun merasa kebingungan dan tidak tahu harus mulai dari mana, seseorang bisa mencari cara memperbaiki kebutuhan rumah tangga melalui internet. Dengan begitu, seseorang dapat meningkatkan keterampilan hidup yang membantunya untuk bertahan hidup.

4. Memiliki Literasi Digital

Keterampilan hidup penting yang tidak diajarkan di sekolah lainnya adalah melek akan literasi digital. Meskipun di era modern dengan teknologi yang semakin canggih, sebagian murid yang lulus sekolah masih belum memiliki pemahaman kuat tentang hidup sukses di dunia digital.

Menurut penulis “The Handbook of Children and Screens”, literasi media digital memungkinkan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, melihat, dan berpartisipasi dalam ruang daring. 

Hal ini juga dapat membantu mereka untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, membuat, dan berpartisipasi dengan media.

Penting bagi anak-anak dan remaja untuk mempelajari dasar-dasar cara berselancar di internet yang sehat dan produktif. Hal ini berguna bagi kesejahteraan hidup mereka, serta membuka peluang positif di masa depan.

5. Berlatih Negosiasi

Mengetahui cara bernegosiasi merupakan keterampilan hidup yang berguna seumur hidup. Negosiasi bukan keterampilan bawaan, melainkan berasal dari kesengajaan dan latihan, serta pemahaman tentang cara bersikap persuasif untuk memenuhi suatu keinginan.

Menjadi negosiator memerlukan pemahaman akan peran seseorang, dan mampu menguraikan tujuannya secara jelas.

Selain itu, negosiator juga harus memahami nilai diri sendiri, mengakui perspektif orang lain, dan menyadari batasan miliknya.

Negosiasi juga bisa menimbulkan situasi yang menegangkan. Akan tetapi, negosiasi adalah hal penting untuk memajukan karier, serta membangun masa kerja yang panjang.

6. Menguasai Obrolan Basa-Basi

Keterampilan hidup penting yang tidak diajarkan di sekolah terakhir adalah menguasai obrolan basa-basi. Meskipun bagi sebagian orang menganggap basa-basi bersifat menganggu, sebenarnya keterampilan ini berguna untuk bertahan hidup dan menambah koneksi.

Obrolan ringan yang efektif dapat membuat seseorang terhubung dengan orang-orang. Mengetahui cara melakukan obrolan ringan yang tepat, juga memudahkan seseorang dalam menjalani hidup. 

Namun, hindari berbicara terlalu cepat atau mengangkat topik-topik berat, karena dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Menguasai obrolan basa-basi artinya seseorang telah memiliki keterampilan sosial yang baik. Orang lain juga akan menganggap seseorang adalah sosok yang mudah diajak bicara, pendengar yang baik, dan bisa berbagi cerita di waktu yang tepat.

Kesimpulan

Itulah beberapa keterampilan hidup penting yang tidak guru ajarkan di sekolah. Meskipun terlihat sepele, tetapi keterampilan-keterampilan di atas justru berguna untuk bertahan hidup di masa depan.

Keterampilan ini bukanlah keterampilan bawaan atau pelajaran yang bersifat teoretis. Untuk menguasainya, seseorang perlu mempelajarinya dari pengalaman atau media daring.

Walaupun tidak pernah ada di kurikulum sekolah maupun kuliah, jenis keterampilan di atas sebenarnya berguna untuk meningkatkan karier. 

Pasalnya, kerap kali suatu pekerjaan tidak hanya menuntut karyawan atau kandidatnya menguasai keterampilan teknis, melainkan keterampilan non-teknis seperti komunikasi salah satunya.

Wallahu A’lam

Oleh Christa Adventa

Share Artikel :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *