SANTRI DEVELOPER – Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan Presiden ke tiga Republik Indonesia. Ia pernah menempuh pendidikan di Rhenisch Westfalische Technische Hochschule, Aachen, Jerman.
Melansir dari nasional.sindonews.com, BJ Habibie memiliki sebuah pengalaman yang sangat menarik dan penting untuk diamalkan, terkhususnya pada umat Islam.
Ketika berkuliah di Jerman, BJ Habibie selalu mendapat ranking tiga di kelasnya, ia selalu kalah dengan dua orang Yahudi yang selalu menempati ranking satu dan dua.
Karena penasaran, BJ Habibie terus menerus bertanya kepada kedua orang yahudi tersebut, mengenai rahasia agar bisa mendapatkan ranking satu atau dua. Namun, keduanya tetap enggan memberitahukannya.
Sampai pada suatu hari, kedua orang Yahudi tersebut, mengajak BJ Habibie untuk menginap di rumah mereka. Ia sangat terkejut ketika mendapati keduanya sedang belajar, padahal waktu masih menunjukkan pukul dua malam.
BJ Habibie pun menghampiri keduanya dan bertanya tentang buku apa yang sedang mereka baca. Ia pun terheran ketika mengetahui bahwa buku itu adalah kitab suci Al-Qur’an.
“Ini kan Al-Qur’an, kitab suci agama saya, kenapa kamu baca ini?” tanya BJ Habibie.
Orang Yahudi itu pun menjawab, “Rudy, seandainya umatmu membaca Al-Qur’an dan menaruh perhatian lebih kepadanya, maka mereka tidak akan bisa dikalahkan. Inilah kunci kesuksesan umat Islam yang telah ditinggalkan umatnya sendiri.”
Seketika BJ Habibie pun termenung, memikirkan perkataan dari orang Yahudi tersebut. Setelah hari itu, setiap malam Ia selalu rutin bangun, bersuci, menjalankan salat tahajud, dan membaca Al-Qur’an.
Hikmah Kisah
Kisah tersebut mengacu pada keutamaan seseorang dalam qiyamullail, menghidupkan malam dengan sholat sunnah, berdzikir, berdoa, dan membaca Al-Qur’an. Hal ini, juga sebagaimana yang disebutkan di dalam Qur’an surat Al-Isra’ ayat 78-79, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا ٧٨ وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا ٧٩
Artinya: “Dirikanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh! Sesungguhnya salat Subuh itu terdapat saksinya (malaikat). Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Ayat tersebut menjelaskan, bahwa seseorang yang rajin menghidupkan malamnya dengan sholat tahajud, witir, dan subuh, maka Allah SWT akan mengangkat derajatnya menuju tempat atau posisi yang terbaik.
Terlebih lagi pada waktu fajar, para malaikat akan menyaksikan dan mendoakan kebaikan untuk seseorang yang rajin melaksanakan sholat subuh dan membaca Al-Qur’an.
Adapun dampaknya, sebagaimana kisah kedua orang Yahudi tersebut, berhasil mencapai kesuksesan dengan mengamalkan aktivitas yang seharusnya pelaksananya adalah umat Islam. Namun faktanya, kini justru banyak yang melalaikan waktu mulia itu.
|| BACA JUGA: 5 Tokoh Muslim Terkenal dengan Nama Asing yang Menginspirasi
Penutup
Mari kita hidupkan kembali qiyamullail dengan mengerjakan ibadah sholat Sunnah, dzikir, dan membaca Al-Qur’an sehingga Allah SWT memberikan ridho-Nya dan memudahkan berbagai urusan kita.
Demikian, penyampaian kisah inspiratif ini. Semoga dapat memotivasi kita untuk terus bersemangat dalam beribadah kepada Allah SWT dan menuntut ilmu agama.
Wallahu a’lam