SANTRI DEVELOPER ā Penyakit futur merupakan fenomena yang sering dialami oleh umat Muslim, di mana seseorang merasakan penurunan semangat dalam beribadah setelah sebelumnya rajin.
Istilah futur berasal dari bahasa Arab yang berarti ālemahā atau āmalasā setelah bersemangat. Futur dapat diartikan sebagai kondisi di mana seseorang mengalami kemunduran dalam aktivitas ibadahnya, baik itu sholat, puasa maupun amal kebaikan lainnya.
Secara etimologis, futur berasal dari kata āfataraā yang berarti terputus setelah tersambung atau lemah setelah kuat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ŲŁŲÆŁŁŲ«ŁŁŁŲ§ ŁŁŲ²ŁŁŲÆŁ Ų£ŁŲ®ŁŲØŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ ŲØŁŁŁ Ų„ŁŲ³ŁŲŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ Ų§ŁŲ²ŁŁŲØŁŁŁŲ±Ł Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲØŁŁŲ§Ų³Ł Ł ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŲ±ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų°ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł Ų±ŁŲ¬ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲŖŁŁŁŲÆŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŲ©Ł Ų§Ų¬ŁŲŖŁŁŁŲ§ŲÆŁŲ§ Ų“ŁŲÆŁŁŲÆŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŁŁŁŁ Ų¶ŁŲ±ŁŲ§ŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŲ„ŁŲ³ŁŁŁŲ§Ł Ł ŁŁŲ“ŁŲ±ŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¶ŁŲ±ŁŲ§ŁŁŲ©Ł Ų“ŁŲ±ŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų“ŁŲ±ŁŁŲ©Ł ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲ©Ł ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲŖŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŖŁŲµŁŲ§ŲÆŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŲ£ŁŁ ŁŁ Ł ŁŲ§ ŁŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲŖŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ¹ŁŲ§ŲµŁŁ ŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ
Artinya: āTelah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Abu Zubair] dari [Abul Abbas -budak Bani Dalil-] dari [Abdullah bin Amr], dia berkata: Pernah disebutkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam orang-orang yang sangat bersemangat sekali dalam beribadah maka beliaupun bersabda: āItu adalah kebiasaan dan rasa semangat dalam Islam. Dan setiap kegemaran itu ada kesemangatannya, dan setiap rasa semangat itu ada masa futurnya. Maka barangsiapa masa futurnya ia pergunakan untuk kesederhanaan dan melaksanakan sunnahku maka ia berada pada jalan yang benar, dan barangsiapa yang mempergunakannya untuk kemaksiatan maka sungguh itu adalah sebuah kebinasaan baginyaā,ā (HR Musnad Ahmad).
Tanda-tanda Penyakit Futur
Mengutip dari buku Kultum Melawan Futur karya Sadmonodadi, berikut tanda-tanda seorang muslim terkena penyakit futur
1. Malas Beribadah
Salah satu tanda paling mudah terlihat apabila seseorang terkena futur adalah malas beribadah. Orang yang terkena futur biasanya akan mulai mengabaikan ibadah wajib seperti sholat, puasa atau mengaji.
2. Lebih Mencintai Dunia
Tanda penyakit futur yang kedua yaitu lebih mencintai dunia daripada akhirat. Jika seseorang sangat mencintai dunia, cintanya kepada akhirat lambat-laun akan melemah, sehingga ibadah menjadi berat dan membosankan.
3. Berkurangnya Kecintaan Terhadap Amalan Baik
Jika seseorang sebelumnya antusias untuk beramal baik, tetapi tiba-tiba merasa sulit untuk melakukannya, itu menandakan orang tersebut terkena futur.
|| BACA JUGA : Solusi Mudah Meredakan Overthinking, Simak
Cara Mengatasi Penyakit Futur
Ketika penyakit futur melanda, seorang muslim tidak boleh terlarut dalam kemalasan. Sebab, futur dapat menjauhkan seorang hamba dari Allah subhanahu wa taāala.
Sadmonodadi dalam buku Kultum Melawan Futur karya, berikut beberapa cara mengatasi futur:
1. Berkumpul dengan Orang Saleh
Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan umatnya untuk berkawan dan berkumpul dengan orang-orang saleh. Rasulullah SAW bersabda:
ŲŁŲÆŁŁŲ«ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŲØŁŁ Ų¹ŁŲ§Ł ŁŲ±Ł ŲŁŲÆŁŁŲ«ŁŁŁŲ§ Ų²ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŲŁŲÆŁŁŲ«ŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ³ŁŁ ŲØŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲÆŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ±ŁŲ”Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŲÆŁŁŁŁ Ų®ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŲøŁŲ±Ł Ų£ŁŲŁŲÆŁŁŁŁ Ł Ł ŁŁŁ ŁŁŲ®ŁŲ§ŁŁŁŁ
Artinya: āTelah menceritakan kepada kami [Abu ‘Amir] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepadaku [Musa bin Wardan] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: āSeseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekatā,ā (HR Musnad Ahmad).
2. Bermuhasabah
Muhasabah adalah kegiatan merenungkan apa yang telah lakukan baik dan buruk dengan menggunakan Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber.
Saat malam tenang adalah waktu terbaik untuk bermuhasabah atau intropeksi diri. Cara ini dapat mengatasi futur yang sedang melanda, karena seseorang akan merenungkan setiap perbuatannya.
3. Memperbanyak Zikir dan Membaca Al-Quran
Mengingat Allah SWT dengan cara memperbanyak zikir dan membaca Al-Qurāan dapat menenangkan hati dan mengembalikan semangat ibadah. Selain itu, Al-Qurāan bisa dijadikan penawar jiwa yang lemah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qurāan surat Al-Isra ayat 82:
ŁŁŁŁŁŁŲ²ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ł±ŁŁŁŁŲ±ŁŲ”ŁŲ§ŁŁ Ł ŁŲ§ ŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ¢Ų”Ł ŁŁŲ±ŁŲŁŁ ŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ū ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ²ŁŁŲÆŁ Ł±ŁŲøŁŁŁŁ°ŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų®ŁŲ³ŁŲ§Ų±ŁŲ§
Artinya: āDan Kami turunkan dari Alquran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Alquran itu) hanya akan menambah kerugian.ā
Kesimpulan
Penyakit futur adalah fenomena alami yang bisa terjadi pada setiap muslim. Dengan mengetahui tanda dan cara mengatasi penyakit futur, maka umat muslim
Wallahu Aālam
Oleh Hanif Ibrahim