Penyakit Futur: Bahaya yang Harus Diwaspadai Umat Muslim

Penyakit Futur Harus Diwaspadai Umat Muslim

SANTRI DEVELOPER ā€“ Penyakit futur merupakan fenomena yang sering dialami oleh umat Muslim, di mana seseorang merasakan penurunan semangat dalam beribadah setelah sebelumnya rajin.

Istilah futur berasal dari bahasa Arab yang berarti ā€œlemahā€ atau ā€œmalasā€ setelah bersemangat. Futur dapat diartikan sebagai kondisi di mana seseorang mengalami kemunduran dalam aktivitas ibadahnya, baik itu sholat, puasa maupun amal kebaikan lainnya.

Secara etimologis, futur berasal dari kata ā€œfataraā€ yang berarti terputus setelah tersambung atau lemah setelah kuat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Ų­ŁŽŲÆŁŽŁ‘Ų«ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ²ŁŁŠŲÆŁ Ų£ŁŽŲ®Ł’ŲØŁŽŲ±ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŲØŁ’Ł†Ł Ų„ŁŲ³Ł’Ų­ŁŽŲ§Ł‚ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲØŁŁŠ Ų§Ł„Ų²ŁŁ‘ŲØŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲØŁŁŠ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲØŁŽŁ‘Ų§Ų³Ł Ł…ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŁ‰ ŲØŁŽŁ†ŁŁŠ Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘ŁŠŁ„Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł ŲØŁ’Ł†Ł Ų¹ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŁˆ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų°ŁŁƒŁŲ±ŁŽ Ł„ŁŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł ŲµŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł‰ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł…ŁŽ Ų±ŁŲ¬ŁŽŲ§Ł„ŁŒ ŁŠŁŽŲ¬Ł’ŲŖŁŽŁ‡ŁŲÆŁŁˆŁ†ŁŽ ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ©Ł Ų§Ų¬Ł’ŲŖŁŁ‡ŁŽŲ§ŲÆŁ‹Ų§ Ų“ŁŽŲÆŁŁŠŲÆŁ‹Ų§ ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŲŖŁŁ„Ł’ŁƒŁŽ Ų¶ŁŽŲ±ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł…Ł ŁˆŁŽŲ“ŁŲ±ŁŽŁ‘ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų¶ŁŽŲ±ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲ©Ł Ų“ŁŲ±ŁŽŁ‘Ų©ŁŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų“ŁŲ±ŁŽŁ‘Ų©Ł ŁŁŽŲŖŁ’Ų±ŁŽŲ©ŁŒ ŁŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŖŁ’ ŁŁŽŲŖŁ’Ų±ŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł‚Ł’ŲŖŁŲµŁŽŲ§ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ³ŁŁ†ŁŽŁ‘Ų©Ł ŁŁŽŁ„ŁŲ£ŁŁ…ŁŁ‘ Ł…ŁŽŲ§ Ł‡ŁŁˆŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽŲŖŁ’ ŁŁŽŲŖŁ’Ų±ŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŲ§ŲµŁŁŠ ŁŁŽŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł‡ŁŽŲ§Ł„ŁŁƒŁ

Artinya: ā€œTelah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Abu Zubair] dari [Abul Abbas -budak Bani Dalil-] dari [Abdullah bin Amr], dia berkata: Pernah disebutkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam orang-orang yang sangat bersemangat sekali dalam beribadah maka beliaupun bersabda: ā€˜Itu adalah kebiasaan dan rasa semangat dalam Islam. Dan setiap kegemaran itu ada kesemangatannya, dan setiap rasa semangat itu ada masa futurnya. Maka barangsiapa masa futurnya ia pergunakan untuk kesederhanaan dan melaksanakan sunnahku maka ia berada pada jalan yang benar, dan barangsiapa yang mempergunakannya untuk kemaksiatan maka sungguh itu adalah sebuah kebinasaan baginyaā€™,ā€ (HR Musnad Ahmad).

Tanda-tanda Penyakit Futur

Mengutip dari buku Kultum Melawan Futur karya Sadmonodadi, berikut tanda-tanda seorang muslim terkena penyakit futur

1. Malas Beribadah

Salah satu tanda paling mudah terlihat apabila seseorang terkena futur adalah malas beribadah. Orang yang terkena futur biasanya akan mulai mengabaikan ibadah wajib seperti sholat, puasa atau mengaji.

2. Lebih Mencintai Dunia

Tanda penyakit futur yang kedua yaitu lebih mencintai dunia daripada akhirat. Jika seseorang sangat mencintai dunia, cintanya kepada akhirat lambat-laun akan melemah, sehingga ibadah menjadi berat dan membosankan.

3. Berkurangnya Kecintaan Terhadap Amalan Baik

Jika seseorang sebelumnya antusias untuk beramal baik, tetapi tiba-tiba merasa sulit untuk melakukannya, itu menandakan orang tersebut terkena futur.

|| BACA JUGA : Solusi Mudah Meredakan Overthinking, Simak

Cara Mengatasi Penyakit Futur

Ketika penyakit futur melanda, seorang muslim tidak boleh terlarut dalam kemalasan. Sebab, futur dapat menjauhkan seorang hamba dari Allah subhanahu wa taā€™ala.

Sadmonodadi dalam buku Kultum Melawan Futur karya, berikut beberapa cara mengatasi futur:

1. Berkumpul dengan Orang Saleh

Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan umatnya untuk berkawan dan berkumpul dengan orang-orang saleh.  Rasulullah SAW bersabda:

Ų­ŁŽŲÆŁŽŁ‘Ų«ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲØŁŁˆ Ų¹ŁŽŲ§Ł…ŁŲ±Ł Ų­ŁŽŲÆŁŽŁ‘Ų«ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų²ŁŁ‡ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŒ Ų­ŁŽŲÆŁŽŁ‘Ų«ŁŽŁ†ŁŁŠ Ł…ŁŁˆŲ³ŁŽŁ‰ ŲØŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŲ±Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲØŁŁŠ Ł‡ŁŲ±ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŽŲ©ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘ŲØŁŁŠŁŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł‰ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł…ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ±Ł’Ų”Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŲÆŁŁŠŁ†Ł Ų®ŁŽŁ„ŁŁŠŁ„ŁŁ‡Ł ŁŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŁ†Ł’ŲøŁŲ±Ł’ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŲ®ŁŽŲ§Ł„ŁŁ„Ł’

Artinya: ā€œTelah menceritakan kepada kami [Abu ‘Amir] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepadaku [Musa bin Wardan] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: ā€˜Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekatā€™,ā€ (HR Musnad Ahmad).

2. Bermuhasabah

Muhasabah adalah kegiatan merenungkan apa yang telah lakukan baik dan buruk dengan menggunakan Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber.

Saat malam tenang adalah waktu terbaik untuk bermuhasabah atau intropeksi diri. Cara ini dapat mengatasi futur yang sedang melanda, karena seseorang akan merenungkan setiap perbuatannya.

3. Memperbanyak Zikir dan Membaca Al-Quran

Mengingat Allah SWT dengan cara memperbanyak zikir dan membaca Al-Qurā€™an dapat menenangkan hati dan mengembalikan semangat ibadah. Selain itu, Al-Qurā€™an bisa dijadikan penawar jiwa yang lemah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qurā€™an surat Al-Isra ayat 82:

ŁˆŁŽŁ†ŁŁ†ŁŽŲ²ŁŁ‘Ł„Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ł±Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’Ų”ŁŽŲ§Ł†Ł Ł…ŁŽŲ§ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų“ŁŁŁŽŲ¢Ų”ŁŒ ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲ©ŁŒ Ł„ŁŁ‘Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ†ŁŽ Ū™ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ²ŁŁŠŲÆŁ Ł±Ł„ŲøŁŽŁ‘Ł€Ł°Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ų®ŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų±Ł‹Ų§

Artinya: ā€œDan Kami turunkan dari Alquran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Alquran itu) hanya akan menambah kerugian.ā€

Kesimpulan

Penyakit futur adalah fenomena alami yang bisa terjadi pada setiap muslim. Dengan mengetahui tanda dan cara mengatasi penyakit futur, maka umat muslim

Wallahu Aā€™lam

Oleh Hanif Ibrahim

Share Artikel :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *