SANTRI DEVELOPER – Islam mengajarkan bahwa wanita adalah perhiasan dunia yang sangat berharga. Wanita memiliki kedudukan yang mulia di berbagai peran kehidupannya.
Perhiasan Dunia dan Kedudukan yang Mulia di Berbagai Peran Kehidupan
Ada beberapa hadits yang menerangkan hal ini, berikut diantaranya:
1. Keutamaan Perempuan sebagai Anak
Ada sebuah hadits yang menyebutkan, dari sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْم الْقِيَامَة أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعه
Artinya: “Siapa saja yang mengasuh dua anak perempuan hingga keduanya berusia baligh, niscaya aku dan dia akan datang pada hari Kiamat seperti ini,” Rasulullah menempelkan dua jarinya, (HR Muslim dan At-Tirmidzi).
Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira kepada orang tua yang memiliki anak perempuan.
Bahwasanya mereka akan mendapatkan kedudukan dekat dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam di akhirat sebagai bentuk perlindungan dari api neraka.
2. Keutamaan Wanita sebagai Istri
Ada sebuah hadits yang menyebutkan, dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ ثَلَاثَةٌ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ ثَلَاثَةٌ مِنْ سَعَادَةِ ابْنِ آدَمَ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الصَّالِحُ وَمِنْ شِقْوَةِ ابْنِ آدَمَ الْمَرْأَةُ السُّوءُ وَالْمَسْكَنُ السُّوءُ وَالْمَرْكَبُ السُّوءُ
Artinya: “Ada tiga hal yang membahagiakan dan menyengsarakan manusia. Yang membahagiakan manusia adalah: istri salihah, tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang menyenangkan. Adapun yang menyengsarakan manusia adalah: istri yang tidak salihah, tempat tinggal yang jelek, dan kendaraan yang tidak menyenangkan,” (HR Ahmad).
Hadits ini menunjukkan bahwa seorang istri yang baik adalah penolong dan penyejuk hati bagi suaminya serta pembawa kebaikan dalam rumah tangga.
3. Keutamaan Wanita sebagai Ibu
Ada sebuah hadits yang menyebutkan, dari sahabat Mu’awiyah bin Jahimah As-Sulami radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
يا رسول الله أردت أن أغزو وقد جئت أستشيرك . فقال : هل لك من أم؟ قال نعم. قال : فالزمها فإن الجنة تحت رجليها
Artinya: “Wahai Rasulullah, saya ingin ikut berperang dan saya sekarang memohon nasihat kepadamu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda: Kamu masih punya ibu? Mu’awiyah menjawab, Ya, masih. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Berbaktilah kepada ibumu (lebih dahulu) karena sungguh ada surga di bawah kedua kakinya,” (HR Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Hadits ini menegaskan betapa besar penghormatan yang harus diberikan kepada ibu, dan menunjukkan bahwa surga dapat diraih dengan berbakti kepadanya.
|| BACA JUGA : Biografi Imam Ahmad, Kisah ke-4 Paling Menakjubkan
Perhiasan Dunia
Tidak dapat disangkal, bahwa wanita memang simbol keindahan dan perhiasan dunia. Senada dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai perhiasan dunia.
Ada sebuah hadits yang menyebutkan, dari sahabat Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
Artinya: “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah,” (HR Muslim).
Hadits di atas menjelaskan bagaimana wanita dapat menduduki posisi yang terhormat, yakni sebagai ‘sebaik-baik perhiasan dunia’.
Hal ini mengisyaratkan bahwa pada dasarnya setiap wanita memiliki potensi yang luar biasa. Setiap wanita memiliki kesempatan untuk menjadi perhiasan dunia.
Sebagai perhiasan, wanita berperan dalam menjaga dan merawat nilai-nilai moral sebagaimana ajaran dalam Islam.
Wanita yang memiliki akhlak yang baik, taat beragama, dan menjaga kehormatan dirinya, adalah perhiasan yang paling berharga di dunia ini.
Seburuk-Buruk Fitnah
Namun, sisi lain yang tak kalah penting untuk dipahami adalah bahwa wanita juga dapat menjadi sumber fitnah, terutama jika ia tidak menjaga diri, kehormatan, dan akhlaknya.
Ada sebuah hadits yang menyebutkan, dari sahabat Usamah bin Zaid, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِي النَّاسِ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
Artinya: “Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih membahayakan bagi laki-laki selain fitnah wanita,” (HR Al-Bukhari).
Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami’it Tirmidzi, Imam At-Tirmidzi mengemukakan, tabiat mayoritas laki-laki adalah menyukai perempuan sehingga seorang laki-laki rela jatuh ke dalam perbuatan haram.
Demi mendapatkan hati perempuan, bahkan ia juga rela membunuh dan saling bermusuhan.
Maka tak heran bila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa perempuan adalah cobaan terberat bagi laki-laki.
Islam memberikan peringatan tegas terhadap wanita yang dapat menjadi sumber godaan bagi laki-laki, yang bisa menggoyahkan iman dan moralitas masyarakat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah An-Nur ayat 31 yang berbunyi:
وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَا رِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
Artinya: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak daripadanya.”
Inilah dua sisi kontras pada wanita yang sangat penting untuk dipahami. Di satu sisi, ia adalah perhiasan dunia yang menjadi sumber kebaikan, kebahagiaan, dan berkah bagi dunia ini.
Di sisi lain, ia juga bisa menjadi seburuk-buruk fitnah jika tidak menjaga dirinya sesuai dengan tuntunan Islam.
Oleh karena itu, setiap wanita muslimah hendaknya senantiasa memperdalam ilmu agamanya, memperbaiki akhlaknya, memelihara rasa malu serta kehormatannya agar bisa berperan sebagai perhiasan dunia yang membawa manfaat.
Wallahu A’lam