SANTRI DEVELOPER – Istilah Artificial Intelegent (AI) pada zaman ini sudah sering kita dengarkan. AI kini sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Namun, ternyata AI memiliki sejarah perkembangan yang cukup kompleks.
Pada zaman ini, sebagian besar program komputer telah menggunakan AI sebagai basis program. Aplikasi media sosial seperti facebook, instagram, dan sebagainya telah menggunakan AI.
Definisi AI
Melansir dari stekom.ac.id, AI merupakan teknologi yang dirancang agar sistem komputer dapat meniru kecerdasan manusia. AI dapat belajar dari pengalaman dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien.
AI memiliki kelebihan yang menjanjikan. Teknologi ini dapat menganalisis data dengan cepat, akurat, dan objektif, serta mampu belajar secara mandiri.
Meski memiliki kelebihan yang luar biasa, AI juga memiliki kekurangan. Di antara kekurangannya, yaitu AI ketergantungan pada data. AI juga tidak memiliki pemahaman konteks.
|| BACA JUGA: Adobe Firefly: AI Canggih yang Mempermudah Para Kreator Visual
Sejarah Perkembangan AI
Kelahiran AI
Melansir dari tableau.com, sejarah perkembangan AI bermula pada tahun 1950. Seorang ilmuwan matematika bernama Alan Turing, membuat sebuah esai berjudul “Computing Machinery and Intelligence”.
Dalam esai tersebut, Turing menanyakan “Bisakah mesin berpikir,” pertanyaan tersebut menjadi landasan untuk perkembangan AI ke depannya.
Pada tahun 1956, konferensi Dartmouth pertama kali merumuskan istilah Artificial Intelegent. Konferensi ini menetapkan AI sebagai sebuah disiplin ilmu.
Konferensi tersebut membangkitkan optimisme para ilmuwan untuk menciptakan mesin cerdas. Meski begitu, perkembangan proyek tersebut tidak bejalan lancar.
Kurangnya komitmen para ilmuwan menjadi penghambat bagi proyek tersebut. Walaupun berjalan lambat, proyek ini yang membuka peluang AI menjadi seperti sekarang.
Fase Pendewasaan AI
Perkembangan AI mulai mengalami fase pendewasaan pada tahun 1958-1979. AI mengalami banyak kemajuan pesat pada fase ini. Salah satunya adalah terciptanya robot antropomorfik pertama di Jepang.
Meski mengalami kemajuan yang pesat, perkembangan AI juga terhambat dengan kurangnya dana. Para investor belum memiliki ketertarikan yang kuat untuk mendanai proyek ini.
Pada tahun 1980, Association for the Advancement of Artificial Intelegent (AAAI) menggelar konferensi nasional perdana. Konferensi ini digelar di Universitas Stanford, California.
Konferensi tersebut penting bagi sejarah perkembangan AI. Karena konferensi tersebut mempromosikan penelitian AI kepada masyarakat luas.
Pada tahun tersebut, tingkat ketertarikan masyarakat terhadap AI semakin meningkat. Para investor kini mulai tertarik untuk mendanai proyek pengembangan AI.
Pada masa ini, AI semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya pemesanan alat komputer otomatis yang menggunakan AI untuk operasinya.
Masa Kemunduran AI
Pada tahun 1987, ketertarikan masyarakat terhadap AI semakin menurun. Teknologi komputer yang belum cukup kuat untuk menjalankan program AI menjadi penyebab masalah tersebut.
Oleh sebab itu, para investor mulai kehilangan minat untuk berinvestasi. Terlebih biaya penelitian yang cukup tinggi, namun keuntungan yang diperoleh tidak sesuai harapan.
Sejak saat itu, perkembangan AI mengalami masa kemunduran dalam sejarah teknologi tersebut. Tidak banyak peneliti yang masih berusaha mengembangkan AI dengan dana seadanya.
Peristiwa ini dikenal sebagai musim dingin AI. Peristiwa ini menjadi salah satu bagian penting dalam sejarah perkembangan AI.
Masa Kebangkitan AI
AI mulai mengalami kebangkitannya pada tahun 2011. Saat perusahaan besar, Apple mengeluarkan program Siri, asisten virtual pertama di dunia.
Ketertarikan masyarakat terhadap AI perlahan kembali meningkat. Puncaknya pada tahun 2021 ketika OpenAI meluncurkan aplikasi ChatGPT.
Peluncuran aplikasi tersebut menjadi bagian yang sangat penting dalam sejarah perkembangan AI. Dengan adanya aplikasi tersebut, semakin banyak jenis-jenis aplikasi AI yang berkembang ke depannya.
Perkembangan AI masih terus berlanjut hingga saat ini. Perkembangan tersebut menjadikan AI telah memasuki banyak bidang pekerjaan.
Potensi AI masih begitu luas untuk dikembangkan. Para peneliti masih berusaha keras untuk mencapai potensi tertinggi AI.
Demikian sejarah perkembangan AI. Kita sebagai konsumen AI, diharapkan mampu menggunakan teknologi tersebut secara bijak.
Wallahu a’lam
Oleh Muhammad Nur Erzal Alghifari, S.S.