SANTRI DEVELOPER – Pada umumnya, orang tua sangat protektif kepada anaknya, terutama dalam hal kesehatan dan kebersihan. Akan tetapi, tahukah bahwa, tidak semua orang tua sadar akan pentingnya toilet training bagi anak.
Toilet training merupakan masa pelatihan dan pengenalan kepada anak, tentang tahapan mengenai cara buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB), yang baik dan benar.
Dalam Islam, adab buang air memiliki pembahasan khusus, yang telah ulama bahas dalam bab thaharoh (bersesuci), pada pembelajaran fiqih ibadah. Pada hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dikatakan:
الطُّهُوْرُ شَطْرُ الْاِ يْمَانِ
Artinya: “Kesucian sebagian dari iman” (H.R Muslim)
Menjaga kebersihan jiwa dan kebersihan diri, merupakan salah satu bentuk bersesuci (thaharoh). Bersesuci berkaitan erat hubungannya dengan ibadah dalam Islam, sehingga mempelajari segala hal terkait bersesuci adalah wajib.
Menanamkan kebiasaan baik kepada anak sejak dini, lebih baik dari pada mendidiknya ketika sudah dewasa. Perbuatan yang anak lakukan semasa kecil, akan mudah melekat dan terbawa hingga masa dewasanya.
Melatih anak dalam toilet training, sama halnya mendidiknya untuk mandiri. Hal ini pun bermanfaat bagi kesehatannya kelak, serta melatihnya untuk terbiasa menjaga kesehatan diri dan lingkungannya.
Sebelum menerapkannya, terdapat beberapa hal yang perlu orang tua pahami. Salah satunya adalah memahami akan fitrah anak terhadap kebutuhan kebersihan dirinya.
II BACA JUGA : Anak Yatim Berikut Definisi dan Keutama’annya
Kebutuhan Kebersihan Anak Ada Sejak Bayi
Pada umumnya, sejak bayi anak sudah peka dengan kebersihan tubuhnya. Hal yang lumrah terjadi kita lihat, ketika anak bayi sedang buang air kecil atau buang air besar di popoknya, dia akan merengek dan menangis.
Hal itu memberikan sinyal kepada sang Ibu, bahwa anak sedang risih dengan kondisi tubuhnya yang kotor. Jika tidak segera membersihkannya, maka dia akan terus merengek, karena merasa tidak nyaman.
Oleh karenanya, menjaga kebersihan diri merupakan salah satu fitrah anak. Secara alamiah, anak bayi selalu berusaha menjaga kebersihan dirinya, meskipun melalui perantara orang dewasa.
Waktu Tepat Ajarkan Anak Toilet Training
Kesiapan anak menerima pelajaran ini, perlu menjadi pertimbangan. Selain memperhatikan usianya, orang tua juga harus siap dan memahami, bagaimana cara menerapkannya pada anak.
Mengutip dari buku Sukses Menjadi Orang Tua, karya Tim Psikolog Indonesia dikatakan bahwa, tidak ada usia pasti, untuk anak dapat memulai toilet training. Namun, pada umumnya anak usia 1 hingga 3 tahun, sudah siap dalam menerima pelatihan ini.
Mengukur kesiapan anak tidak cukup dari usia saja, namun siap dari segi fisik dan mental juga perlu orang tua perhatikan. Ada yang memperlihatkan kesiapannya pada usia 18 dan 24 bulan, namun ada juga yang di atas 24 bulan.
Melansir dari idai.or.id atau Ikatan Dokter Anak Indonesia, beberapa tanda yang menunjukkan bahwa anak telah siap belajar, adalah sebagai berikut:
- Anak mampu menirukan orang tua dan menunjukkan rasa tertarik untuk belajar, misalnya mengikuti orang tua ke kamar mandi.
- Anak sudah dapat mengembalikan benda-benda ke tempatnya, baik diminta ataupun tidak.
- Anak mampu menunjukkan tanda kemandirian dengan berkata tidak
- Anak sudah dapat berjalan dan duduk dengan baik
- Anak mampu menyampaikan rasa ingin buang air (kecil atau besar)
- Anak mampu melepas dan mengenakan pakaiannya.
Tahapan Melatih Toilet Training
Setelah mengetahui kesiapan anak, selanjutnya orang tua perlu paham dengan tahapan melatih toilet training. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, tahapan-tahapan tersebut adalah:
- Menyampaikan maksud buang air
- Melepas pakaian atau celana
- Buang air di toilet
- Membersihkan bagian tubuh sekitar tempat buang air
- Menyiram toilet
- Mencuci tangan
- Mengenakan pakaian atau celana kembali
Kesabaran dalam melatih anak, menentukan keberhasilan toilet training. Perlu orang tua perhatikan, bahwa setiap anak memiliki daya tangkap yang berbeda. Sehingga, perkembangannya pun akan berbeda.
Tips Sukses dalam Melatih Toilet Training pada Anak
Menerapkan kebiasaan baru pada anak, selalunya tidak mudah. oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang perlu orang tua perhatikan, sebagai tips sukses dalam melatih anak, yaitu:
- Ciptakan suasana dan pengalaman belajar ini, sebagai kegiatan yang bersifat alami. Jangan biarkan anak merasa tertekan dalam menjalaninya
- Berikan dorongan atau motivasi kepada anak, untuk meyakinkannya bahwa dia dapat melakukannya.
- Berikan pujian kepada anak, sebagai apresiasi atas usahanya menjalani tahap per tahap toilet training
- Tidak bersikap cemas di depan anak, atau berharap tinggi kepadanya untuk segera mandiri. Hal itu akan membuatnya tertekan
- Dampingi anak sebisa mungkin, tidak melepasnya begitu saja. Pastikan anak merasa nyaman dan aman dalam menjalani toilet training
- Selalu bersikap tenang saat ada kejadian yang tidak diharapkan. Misalnya, anak kembali buang air di celana, setelah beberapa hari berhasil buang air di kamar mandi
- Tidak berputus asa. Selama melatih anak untuk toilet training, usahakan harus tetap bersabar, karena butuh waktu dan proses untuk dapat melakukan apa yang orang tua harapkan kepada anak
Membentuk anak untuk memiliki karakter yang baik, memang tidaklah mudah. Namun, dengan kesiapan orang tua, cukupnya ilmu yang mereka miliki, akan dapat membawa anak pada jalan kesuksesan.
Oleh karena itu, membekali diri dengan ilmu parenting, merupakan sebuah keharusan. Karena, hal ini merupakan sebuah kebutuhan bagi orang tua dalam mendidik anak.
wallahu a’lam
oleh: Nartati