Tren Mukbang: Bagaimana Menurut Ajaran Islam, Yuk Simak

Tren Mukbang Bagaimana Menurut Ajaran Islam Yuk Simak

SANTRI DEVELOPER – Tren Mukbang, adalah tren yang berasal dari Korea Selatan. Fenomena makan dalam jumlah besar seraya merekamnya kini banyak melahirkan creator mukbang di seluruh dunia. Lalu bagaimana tren tersebut menurut ajaran islam? Mari bahas bersama-sama.

Apa Itu Mukbang? 

Mukbang sendiri adalah gabungan dari dua kata, yaitu “muk” (makan) dan “bang” yang artinya siaran. Bermula dari negara Korea Selatan, tren mukbang menyebar ke seluruh dunia. Kegiatan mukbang memperlihatkan seseorang makan dalam jumlah besar saat siaran langsung sembari berinteraksi dengan penonton atau merekamnya terlebih dahulu lalu mengunggahnya ke sosial media.

Mukbang dan Kesehatan

Sebelum membahas aspek keagamaan, penting untuk memperhatikan kesehatan tubuh. Makan makanan yang kurang sehat dalam jumlah berlebihan secara terus menerus tentu akan memberikan dampak negatif dan memunculkan masalah kesehatan seperti diabetes, obesitas, gangguan pencernaan dan penyakit lainnya. Hal tersebut juga menyebabkan adanya kebiasaan buruk dalam hidup seperti terlalu konsumtif.

Pandangan Islam tentang Makan Berlebihan

Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam segala hal, termasuk dalam hal makan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an QS. Al-A’raf (31) yang berbunyi:

۞ يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا​ ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ

Artinya: “Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”

Ayat tersebut mengajarkan bahwa Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam sesuatu salah satunya dalam makan dan minum. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak bagus. Maka dari itu, tren mukbang tidak sejalan dengan ajaran islam karena memakan makanan dalam jumlah besar atau berlebihan.

BACA JUGA: Inilah 5 Pola Makan Sehat ala Dr Zaidul Akbar

Etika Makan dalam Islam

Makan yang berlebihan itu tidak sejalan dengan ajaran islam. Islam juga mengajarkan etika dalam makan yaitu sebagai berikut:

Makan dengan Niat yang Baik

Niat yang baik tentu akan berdampak baik sama halnya dalam makan. Niat makan seharusnya untuk menjaga kesehatan tubuh agar mampu beribadah dengan baik kepada Allah SWT bukan hanya sekadar mencari kesenangan atau popularitas.

Menghormati Makanan

Rezeki yang Allah SWT berikan berupa makanan harus dihormati. Makanan dalam jumlah banyak beresiko mubazir. Makan terlalu berlebihan tidak baik namun jika makanan tersebut tidak habis dan berakhir dibuang maka sama saja tidak menghargai makanan dan tidak bersyukur atas rezeki yang Allah SWT berikan.

Berbagi Makanan

Tren tersebut biasanya hanya melibatkan satu orang yang makan dengan jumlah banyak, ada baiknya untuk berbagi makanan karena berbagi adalah hal yang Islam anjurkan untuk peduli kepada sesama.

Dampak Sosial dari Mukbang

Selain dampak kesehatan, tren mukbang juga memiliki dampak sosial yang perlu dipertimbangkan. Mukbang dapat mempromosikan budaya konsumsi berlebihan dan mengalihkan fokus dari kebutuhan masyarakat yang lebih penting. Dalam konteks ini, tren tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan kesederhanaan dan kedermawanan.

Tren mukbang, meskipun populer, tidak sepenuhnya sejalan dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan keseimbangan, kesederhanaan serta menghindari perilaku berlebihan. Oleh karena itu, bagi seorang Muslim, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai tersebut sebelum melakukan tren mukbang.

Mari lebih berhati-hati dalam menyikapi tren mukbang dan fenomena serupa agar semua perilaku kita sesuai dengan ajaran islam.

Share Artikel :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *