SANTRI DEVELOPER – Ada kabar update SEO Google, begini ceritanya. Pada September 2021, Google memperkenalkan fitur continuous scrolling untuk pengguna mobile, menghilangkan batasan halaman (pagination).
Pengguna bisa terus menggulir hasil pencarian seperti saat menggunakan platform media sosial. Perubahan serupa diterapkan pada versi desktop pada Desember 2022. Namun, mulai 25 Juni 2024, Google akan menghentikan fitur continuous scrolling pada desktop dan kembali ke sistem pagination.
Bagaimana Tampilan SERP Lama?
Sistem SERP lama yang akan dikembalikan oleh Google terdiri dari hasil pencarian yang dibagi dalam beberapa halaman, biasanya 10 halaman. Ini merupakan kemudahan tersendiri dalam teknis penerapan SEO Google meskipun untuk website baru.
Jumlah halaman ini dapat berkurang jika konten yang relevan dengan kueri pencarian terbatas. Jadi semakin konten tidak relevan, semakin ada di halaman-halaman berikutnya.
Mengapa Google Kembali ke SERP Lama?
Google memutuskan untuk kembali ke sistem pagination untuk mempercepat proses pencarian dan meningkatkan relevansi hasil.
Berdasarkan data, continuous scrolling tidak meningkatkan kepuasan pengguna seperti yang diharapkan. Pagination memungkinkan pengguna menavigasi dan menemukan informasi lebih efektif. Selain itu, juga bertujuan untuk bisa lebih memilah dan memilih.
Inilah tantangan bagi praktisi SEO dalam mengoptimasi websitenya di Google.
Apa Dampak Kembalinya Tampilan Google SERP yang Lama?
Kembalinya pagination memiliki dampak signifikan bagi situs-situs dengan peringkat lebih rendah.
Hal ini karena continuous scrolling memberikan peluang lebih besar bagi situs-situs ini untuk ditemukan, meskipun platform baru yang belum terlalu terkenal.
Namun, dengan pagination, peluang ini menurun drastis karena pengguna jarang melanjutkan ke halaman kedua. Menurut Search Engine Journal, situs di peringkat ke-10 hanya memiliki Click-Through Rate (CTR) sebesar 2,5%.
Hmm, berarti kita sangat tertantang untuk bersaing menjadi dan menduduki halaman 1 ya. Interesting!
Apa yang Harus Dilakukan oleh Praktisi SEO?
Di tengah perubahan ini, praktisi SEO harus tetap fleksibel dan adaptif. Kembali ke tampilan SERP lama tidak seharusnya memicu perubahan drastis dalam strategi optimasi.
Metode SEO yang berkelanjutan, fokus pada kualitas konten, pengalaman pengguna yang baik, dan membangun otoritas situs secara etis tetap menjadi prioritas. Karena SEO tak hanya soal ranking!
|| BACA JUGA : Panduan Pelatihan SEO untuk Pemula: Ketahui 11 Poin Penting Ini
Praktisi SEO Harus Adaptif
Dengan implementasi update SEO Google kembali ke tampilan lama SERP, praktisi SEO mungkin akan melihat perubahan signifikan dalam data Google Search Console dan Google Analytics.
Situs dengan posisi rata-rata di sekitar belasan mungkin mengalami penurunan impresi dan klik. Praktisi SEO perlu mempersiapkan diri untuk mengkomunikasikan dampak ini kepada atasan atau rekan kerja, terutama jika terjadi perubahan signifikan dalam data.
Kesimpulan
Meski tidak ada strategi khusus yang dapat langsung mengatasi perubahan update SEO Google ini, penting bagi praktisi SEO untuk tetap adaptif dan melanjutkan penerapan strategi SEO yang berkelanjutan.
Fokus pada optimasi yang membangun kualitas dan otoritas situs dalam jangka panjang sangat membantu. Bahkan menjadi senjata ampuh menangani update SEO Google semacam ini.