SANTRI DEVELOPER – Memilih pondok pesantren modern atau tradisional menjadi keputusan yang sangat penting bagi masa depan anak, mengingat lingkungan dan metode pembelajaran nya berbeda.
Di Indonesia sendiri, eksistensi pondok pesantren telah ada sejak lima abad lalu. Data dari kemenag.go.id menunjukan, dari 36.600 pondok, jumlah santri saat ini mencapai 3,4 juta dengan jumlah guru sebanyak 370 ribu.
Rekognisi lulusan pesantren telah diatur dalam UU No. 18 Tahun 2019, bertujuan untuk memberikan afirmasi kesetaraan pendidikan.
Ada dua jenis pesantren yang populer di Indonesia, yaitu pesantren modern dan pesantren tradisional. Kedua jenis pesantren ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Lebih jelasnya, kenali perbedaannya berikut ini:
Perbedaan Pondok Pesantren Modern dan Tradisional
Kurikulum Pendidikan di Pesantren Modern dan Tradisional
Sesuai keterangan Direktorat Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama, sistem kurikulum pondok modern biasanya menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum dengan metode ajar klasikal.
Di pesantren ini, selain mempelajari mata pelajaran agama murid juga disuguhkan dengan kegiatan ekstrakurikuler, ilmu komputer dan fasilitas laboratorium bahasa dan MIPA untuk praktikum.
Sedangkan, pondok pesantren tradisional lebih menekankan pada ilmu agama. Santri lebih fokus mempelajari dan menerapkan isi kitab kuning karangan ulama dengan metode ajar sorogan atau badongan.
Melansir dari santrihub.or.id, proses penerimaan atau seleksi murid baru pondok pesantren tradisional biasanya lebih mudah daripada pesantren modern. Ini dikarenakan santri baru akan diajar sesuai dengan ilmu agama nya
Lingkungan Belajar di Pesantren Modern dan Tradisional
Lingkungan belajar pondok pesantren modern terbuka terhadap perkembangan zaman. Dari segi kurikulum menggabungkan ilmu agama, teknologi dan pengetahuan umum di setiap aktivitas belajar.
Dari segi aturan juga tidak terlalu mengikat murid. Misalnya, jam istirahat, jam belajar hingga perizinan nya.
Sebaliknya, pondok tradisional kukuh mempertahankan nilai keislaman secara turun-temurun. Suasana religius yang kental tercermin melalui pengajian dan acara keagamaan rutin untuk pembentukan karakter santri.
|| BACA JUGA: Fakta Pesantren: Simak Jejak Sejarah dan Perannya di Indonesia
Kelebihan dan Kekurangan Pondok Pesantren Modern & Tradisional
Pesantren Modern
Mengutip dari pesantrenkhairunnas.sch.id, murid pondok modern unggul dalam penguasaan teknologi dan bahasa asing. Hal ini berguna untuk mempersiapkan santri menghadapi dunia kerja nantinya.
Pesantren ini juga menyediakan fasilitas lebih lengkap, seperti laboratorium MIPA, komputer, bahasa dan sarana ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan potensi anak didik.
Namun, dari segi biaya pesantren modern relatif lebih mahal dibandingkan pondok tradisional, karena fasilitas belajar dan tenaga pengajar yang lebih banyak.
Pesantren Tradisional
Fokus pondok tradisional adalah pendalaman ilmu agama. Melansir santrihub.or.id, santri tradisional mental dan wawasan agama nya lebih unggul daripada santri modern karena lebih menekankan pelajaran kitab kuning.
Hal ini berguna untuk mempersiapkan santri menjadi pribadi yang berlandaskan iman dan menjadi pemuka agama kelak di masyarakat.
Kurangnya ilmu teknologi dan umum seringkali membuat santri kurang siap menghadapi dunia kerja, mengingat keseimbangan antara ilmu agama dan pengetahuan umum menjadi hal yang penting.
Tips Memilih Pondok Pesantren
Pesantren memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pondok modern memiliki kurikulum lebih luas dengan kombinasi ilmu agama, sementara pondok tradisional lebih unggul pada ilmu agama.
Memilih pesantren modern atau tradisional harusnya disesuaikan dengan tujuan pendidikan calon anak didik. Pertimbangkan minat dan potensi anak kedepan, serta libatkan anak dalam menentukan pilihannya sendiri.
Bila perlu, lakukan riset dengan mengunjungi pondok secara langsung guna mengetahui lingkungan dan metode belajar nya. Melalui pemahaman ini, orang tua atau anak didik dapat memilih lingkungan belajar yang sesuai.